tag:blogger.com,1999:blog-83355120175477237282024-03-13T07:52:01.793+07:00komputerTV berbagi ilmu elektronikaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.comBlogger67125tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-3045932216703807052013-08-16T07:36:00.001+07:002013-08-16T07:37:21.397+07:00apa itu Tawassul ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Di
negeri kami terdapat kuburan seseorang yang disebut-sebut sebagai
orang shalih. Diatas kuburan itu dibangun sebuah bangunan yang indah
dan dihiasi dengan hiasan-hiasan yang sempurna. Ada orang-orang yang
menjadi penunggunya yang disebut sebagai pewaris jabatan penunggu
kubur tersebut secara turun temurun. Mereka menyeru manusia dengan
berkata : “Sesungguhnya penghuni kuburan ini pada malam ini telah
berkata begini dan begitu, dan meminta ini”. Orang-orang yang tinggal
di sekitar kuburan itu kemudian terpikat hatinya dan meyakini setiap
yang dikatakan penunggu kuburan tersebut. Akhirnya, mereka melakukan
taqarrub (mendekatkan diri), thawaf (berkeliling), dan penyembelihan
hewan (di kuburan tersebut) serta hal-hal lain. Apa hukum mereka yang
meyakini bahwa wali (penghuni kuburan) tersebut mampu mendatangkan
manfaat atau madharat ? Apa saja kewajiban orang yang mengetahui bahwa
hal-hal yang seperti itu bertentangan dengan syariat, sementara dia
tinggal bersama mereka ?<br />
<br />
Jawaban.<br />
Petunjuk Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
tenatng ziarah kubur telah dijelaskan di dalam hadits-hadits yang
shahih. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam
kitab shahih-nya dari Buraidah <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>,
dia berkata, “Rasulullah <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
sering mengajarkan kepada mereka (para sahabatnya) jika mendatangi
pekuburan agar mengucapkan.<br />
<br />
“Artinya : Keselamatan atas kalian,
wahai penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin. Kami insya Allah
akan menyusul kalian. Kalian adalah pendahulu kami. Aku meminta kepada
Allah kesejahteraan untuk kami dan kalian” [Ahmad II/300, 375,408.
V/353,359,360. VI/71,76,111,180,221. Muslim dengan Syarh Nawawi
VII/44,45. Nasa’i IV/94 dan Ibnu Majah I/494]<br />
<br />
Imam Ahmad
dan Tirmidzi –dan dia menyatakan hasan- meriwayatkan dari Ibnu Abbas <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span>, ia berkata,
“Rasulullah <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
melewati pekuburan Madinah, maka beliau menghadapkan wajahnya ke arah
pekuburan itu dan berkata.<br />
<br />
“Artinya : Keselamatan atas kalian,
wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian
pendahulu kami dan kami akan mengikuti” [Hadits Riwayat Tirmidzi
III/369]<br />
<br />
Para Khalifah yang Empat dan sahabat Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
yang lain serta Tabi’in yang mengikuti mereka dengan baik telah
menjalankan petunjuk Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
tersebut.<br />
<br />
Mereka yang mendatangi penghuni kubur itu, jika
mereka melakukannya untuk berdoa kepada Allah di sisi kubur tersebut
dengan sangkaan bahwa yang demikian itu lebih bermanfaat dalam
berdo’a, sekaligus dengan tujuan ber-tawassul (menjadikannya sebagai
perantara) dan meminta syafaat dengannya, maka yang demikian ini tidak
ada dalam syariat agama. Sedangkan wasilah (sarana/perantara) memiliki
hukum yang sama dengan hukum tujuan dalam hal pelarangan. Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> berfirman.<br />
<br />
“Artinya
: Katakanlah, ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai sesembahan)
selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di
langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam
(penciptaan) langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada di antara
mereka yang menjadi pembantu bagiNya” [Saba : 22]<br />
<br />
Ayat
ini menunjukkan bahwa (ilah/sesembahan) yang diseru (selain Allah)
bisa jadi memiliki (kekuasaan di langit dan bumi) atau bisa pula
tidak. Jika dia tidak memiliki, maka bisa jadi dia adalah sekutu (bagi
Allah dalam kekuasaanNya itu), atau bisa juga bukan. Jika dia bukan
sekutu (bagi Allah), bisa jadidia pembantu (bagi Allah), atau bisa
juga bukan. Jika dia bukan pembantu (bagi Allah), maka bisa jadi dia
adalah pemberi syafaat tanpa –harus mendapat- izin dari Allah, atau
bisa pula bukan. Dan keempat macam (yang diseru) ini adalah batil,
tidak bisa diterima. Lalu yang terakhir jelas bahwa pemberi syafaat
tidaklah dapat memberi syafaat melainkan denan izin-Nya (dan ini
syarat pertama, pent). Sedangkan firman Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> yang berikut.<br />
<br />
“Artinya
: Dan mereka tidak memberi syafa’at melainkan kepada orang-orang yang
diridhai Allah” [Al-Anbiya : 28]<br />
<br />
Menunjukkan bahwa
keridhaan Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>
kepada yang disyafaati –juga- merupakan sarat. Inilah dua syarat
(dalam memperoleh) syafaat.<br />
<br />
Para sahabat Radhiyallahu ‘ajmain
dahulu tidaklah ber-tawassul dengan zat Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>.
Yang mereka lakukan adalah meminta Nabi <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>
supaya mendo’akan mereka. Jadi, memita tolong kepada orang yang hadir
(ada di tempat), masih hidup lagi mampu memberi bantuan adalah
dibolehkan, namun tidak boleh meminta sesuatu yang merupakan hak Allah
Azza wa Jalla. Ini untuk orang yang masih hidup. Adapun orang yang
sudah mati, tidak boleh ber-tawassul dan meminta syafaat kepadanya
secara mutlak, bahkan itu merupakan salah satu di antara
perantara-perantara menuju kesyirikan.<br />
<br />
Adapun orang yang
ber-I’tikaf (tinggal berdiam) di kuburan tersebut, maka (keadaannya)
tidak lepas dari dua perkara yang berikut.<br />
<br />
Pertama.<br />
Tujuannya,
ber-it’ikaf disana adalah untuk beribadah kepada Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span>, maka yang seperti
ini tidak boleh dilakukan karena padanya terkumpul dua bentuk
kemaksiatan (penyelewengan), yaitu bermaksiat ber-ukuf (tinggal
dikuburan) dan maksiat beribdah kepada Allah di kuburan karena yang
demikian itu merupakan wasilah (mengantarkan kepada) syirik yang
dilarang oleh Rasulullah <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>.<br />
<br />
Adapun
tentang keharaman ber-‘ukuf, Tirmidzi di dalam kitab Jami-nya dalam
sebuah hadits yang dinyatakan shahih meriwayatkan dari Abu Waqid
Al-Laitsi, ia berkata, “Kami pernah keluar bersama Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
menujua Hunain ketika kami belum lama (meninggalkan) kekafiran.
Sementara itu, orang-orang musyrik memiliki sebatang Sidrah (jenis
pohon) yang biasa mereka jadikan tempar ber-ukuf (berdiam) dan
menggantungkan senjata-senjata mereka padanya, yang mereka sebut
dengan Dzatu Anwat, maka (ketika) kami melewati sebatang pohon Sidrah
(yang lain), kami berkata : “Ya Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
adakan untuk kami Dzatu Anwat sebagaimana mereka memiliki Dzatu Anwat,
maka berkata Rasulullah <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>.<br />
<br />
“Artinya
: Allahu Akbar, sesungguhnya yang demikian adalah tradisi. Perkataan
kalian, demi zat yang jiwaku di tangannya, sebegaimana perkataan Bani
Israil kepada Musa. ‘Jadikan untuk kami tuhan-tuhan sebagaimana mereka
memiliki tuhan-tuhan. (Musa) berkata, ‘Sesungguhnya kalian adalah kaum
yang bodoh [1]” Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang
sebelum kalian” [Hadits Riwayat Ahmad V/218, Tirmidzi IV/475]<br />
<br />
Nabi
<span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
mengabarkan bahwa perkara yang mereka minta, yaitu menjadikan pohon
sebagai temopat ‘ukuf (berdiam) dan menggantungkan senjata untuk
mendapatkan berkah, adalah serupa dengan permintaan yang diajukan oleh
Bani Israil kepada Musa “<span id="singkatan2">عليه السلام</span>,
maka demikian pula ‘ukuf (berdiam) di kubur. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>,
dia berkata, “Telah bersabda Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>.<br />
<br />
“Artinya
: Janganlah kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan dan jangan
jadikan kuburku senagai tempat perayaan, dan bersalawatlah atasku,
sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku bagaimanapun keadaan
kalian” [Hadits Riwayat Tirmidzi V/157, Abu Dawud II/534, dan Ibnu
Majah I/348 di dalam Sunan]<br />
<br />
Sedangkan yang berkenaan dengan
beribadah kepada Allah di kuburan, maka Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
telah melarang yang demikian itu. Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br />
<br />
“Artinya : Semoga Allah membinasakan orang-orang
Yahudi. Mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid
(tempat ibadah)” [Hadits Riwayat Bukhari da Muslim]<br />
<br />
Larangan
menjadikan kubur sebagai masjid (tempat ibadah) mengandung larangan
menjadikan kubur sebagai tempat beribadah kepada Allah atau untuk
beribadah kepada selainNya, sama saja apakah terdapat bangunannya
ataupun tidak.<br />
<br />
Adapun (perbuatan) mendatangi penghuni kubur
lalu berdoa kepadanya dan meyakini bahwa dia memiliki manfaat dan
mudharat (bahaya), maka perbuatan ini adalah syirik besar. Orang yang
melakukannya bisa jadi karena bodoh atau memang sudah mengetahuinya,
maka dia seorang musyrik (pelaku syirik) dengan kesyirikan yang
mengeluarkannya dari Islam. Adapun jika dia melakukannya karena
bodoh/tidak tahu, maka harus dijelaskan kepadanya (hukum perbuatan
tersebut). Jika dia kembali kepada kebenaran, maka alhamdulillah,
tetapi jika tidak, maka dia dihukumi sama seperti orang yang sudah
mengetahui. Dan dali tentang hal ini banyak sekali, antara lain firman
Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>.<br />
<br />
“Artinya
: Katakanlah, ‘Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah”. [Al-Kafirun
: 1-4]<br />
<br />
Begitu pula firmanNya.<br />
<br />
“Artinya : Dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia” [Al-Ikhlas : 4]<br />
<br />
Dan
didalam hadits qudsi.<br />
<br />
“Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan
suatu amalan yang didalamnya dia mempersekutukan Aku dengan selainKu,
maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya” [Hadits Riwayat Muslim]<br />
<br />
Adapun
yang dikatakan penanya tentang dibangunnya bangunan berhias di atas
kubur tersebut, maka yang demikian ini adalah tidak boleh karena
termasuk mengangungkan penghuni kubur, dan merupakan pengagungan yang
bid’ah (mengada-ada), betentangan dengan wasiat Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
kepada Ali bin Abi Thalib <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>.<br />
<br />
“Artinya
: Janganlah kamu meninggalkan gambar kecuali engkau telah
menghancurkannya dan tidak pula kubur yang diagungkan melainkan engkau
telah meratakannya” [1]<br />
<br />
Dan telah tetap dari Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bahwa beliau melarang mengapuri kubur, duduk atasnya, dan dibuat
bangunan di atasnya.[2]<br />
<br />
Adapaun tanggung jawab (kewajiban) kita
dalam hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
dengan sabdanya.<br />
<br />
“Artinya : Barangsiapa yang melihat
kemungkaran maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak
mampu maka dengan lisannya dan bila ia tidak memapu maka dengan
hatinya dan yang demikian itu selemah-lemah iman. [3]<br />
<br />
Maka
wajib menghilangkan bangunan tersebut sebatas kemampuan, dan apa yang
dikatakan penanya tentang tinggal bersama mereka tidak boleh selagi
masih mungkin baginya tinggal bersama yang lain yang tidak melakukan
perbuatan seperti yang mereka perbuat, sebagaimana firman Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span>.<br />
<br />
“Artinya :
Maka bertawaqallah kamu kepada Allah menurut kesanggupannmu”
[At-Taghabun : 16]<br />
<br />
Adapun sembeliah dan nazar yang
diperuntukkan kepada wali maka ini syirik besar, karena kedua-duanya
adalah ibadah yang semestinya dilakukan untuk Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> karena merupakan
hak-hakNya khususNya yang maha mulia dan maha tinggi, maka tidak boleh
memalingkannya kepada selain Allah. FirmanNya.<br />
<br />
“Artinya :
Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya ; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” [Al-An’am : 162-163]<br />
<br />
Dan
sabda Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>.<br />
<br />
“Artinya
: Barangsiapa yang bernazar untuk berbuat ketaatan kepada Allah maka
ta’atilah (laksanakan) dan barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat
kepadanya maka janganlah memaksiatinya (melaksanakannya)” [4]<br />
<br />
Demikian
pula ketika seorang laki-laki (pada masa Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>)
bernazar untuk menyembelih unta di Buanah, Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bertanya padanya.<br />
<br />
“Artinya : Apakah disana ada watsan (berhala)
dari berhala-berhala jahiliyah yang disembah ?” Mereka mengatakan,
“Tidak”, Nabi bertanya lagi, “Apakah di sana dilaksanakan perayaan
dari perayaan-perayaan mereka (musyrikin jahiliah) ?” Mereka berkata,
“Tidak”, Nabi bersabda, “Tunaikanlah nazarmu, sesungguhnya tidak ada
penunaian untuk nazar yang bermaksiat kepada Allah dan apa yang tidak
disanggupi anak Adam”[5]<br />
<br />
Dalil ini menunjukkan bahwa
sembelihan dan nazar untuk Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>
merupakan ibadah sedangkan memalingkannya kepada selain Allah adalah
syirik.<br />
<br />
[Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da’imah 1/1492-498, Fatwa no.
315 Di susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah
Riyadh. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 3/I/Dzulqa’dah 1423H]<br />
_________<br />
Foote
Note<br />
[1] Imam Ahmad I/96, 129. Muslim dengan Syarah Nawawi VII/36.
Nasai IV/88,89 dan Tirmidzi III/366.<br />
[2] Lihat Hadits Riwayat Imam
Ahmad III/295, 399. Muslim dengan Syarah Nawawi VII/37. Tirmidzi
III/368. Abu Dawud III/552. Nasai IV/86,87. Ibnu Majah I/498<br />
[3]
Muslim dengan syarah Nawawi II/21,22. Abu Dawud I/677. Tirmidzi
VI/407. Nasai VIII/111. Ibnu Majah II/230. Abdu bin Humaid di dalam
Al-Muntakhib II/74.<br />
[4] Hadits Riwayat Ahmad VI/36. Bukhari
VII/233,234. Abu Dawud III/593. Tirmidzi IV/104. Nasai VII/17. Ibnu
Majah I/687 dan Darimi II/184<br />
[5] Hadits Riwayat Abu Dawud III/607
dan Baihaqi di dalam Sunan X/73
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-41969470632088063092013-08-16T07:05:00.000+07:002013-08-16T07:05:12.005+07:00Hukum Meminta Bantuan Kepada Orang-Orang Kafir <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Dr Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
</div>
</div>
<div id="isi">
[A]. Dalam Bidang Bisnis Atau Pekerjaan<br /><br />Allah berfirman.<br /><br />“Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka
menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut
mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi
…” [Ali-Imran : 118]<br /><br />Imam Baghawi dalam tafsirnya
menjelaskan, “Janganlah engkau menjadikan orang-orang non muslim
sebagai wali, orang kepercayaan atau orang-orang pilihan, karena
mereka tidak segan-segan melakukan apa-apa yang membahayakanmu”.<br /><br />Syaikh
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Para peneliti mengetahui bahwa orang-orang
ahli dzimmah dari Yahudi dan Nahsrani mengirim berita kepada
saudara-saudara seagamanya tentang rahasia-rahasia orang Islam. Di
antara bait-bait yang terkenal adalah.<br /><br />“Setiap permusuhan dapat
diharapkan kasih sayangnya,<br />kecuali permusuhan orang yang memusuhi
karena agama”<br /><br />Karena itulah mereka dilarang memegang
jabatan yang membawahi orang-orang Islam dalam bidang pekerjaan,
bahkan mempekerjakan orang Islam yang kemampuannya masih di bawah
orang kafir itu lebih baik dan lebih bermanfaat bagi umat Islam dalam
agama dan dunia mereka. Sedikit tapi dari yang halal diberkati Allah,
sedangkan banyak tapi dari yang haram dimurkai Allah. [1].<br /><br />Dari
keterangan tersebut dapat disimpulkan.<br /><br />[1]. Tidak boleh memakai
orang kafir untuk kedudukan yang membawahi orang-orang Islam, atau
yang memungkinkan dia mengetahui rahasia-rahasia umat Islam, misalnya
para menteri atau para penasihat, karena Allah berfirman.<br /><br />“Artinya
: Janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di
luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan)
kemudharatan …” [Ali-Imran : 118]<br /><br />Atau juga
diangkat menjadi pegawai pemerintahan di daerah negara Islam<br /><br />[2].
Diperbolehkan mengupah orang-orang kafir untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sampingan yang tidak menimbulkan suatu bahaya
dalam politik negara Islam, umpamanya menjadi guide (penunjuk jalan),
pemborong konstruksi bangunan, proyek perbaikan jalan, dan sejenisnya
dengan syarat tidak ada orang Islam yang mampu untuk itu. Karena
baginga Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
dan Abu Bakar <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>
pernah mengupah seorang laki-laki musyrik dari Bani Ad-Diil sebagai
penunjuk jalan ketika hijrah ke Madinah. [Hadits Riwayat Al-Bukhari]<br /><br />[B].
Dalam Urusan Perang<br />Dalam masalah ini terdapat perbedaan pendapat
diantara para ulama. Dan yang benar adalah dibolehkan, apabila
diperlukan dalam keadaan darurat, juga bila orang yang dimintai
pertolongan dari mereka itu dapat dipercaya dalam masalah jihad.<br /><br />Ibnul
Qayyim berkata tentang manfaat perjanjian Hudaibiyah : ‘Di antaranya,
bahwa meminta bantuan kepada orang musyrik yang dapat dipercaya dalam
hal jihad adalah diperbolehkan ketika benar-benar diperlukan, dan pada
orang (musyrik) itu juga terdapat maslahah yaitu dia dekat dan mudah
untuk bercampur dengan musuh dan dapat mengambil kabar dan rahasia
mereka. [2]<br /><br />Juga diperbolehkan ketika dalam keadaan darurat.
Imam Zuhry meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
meminta pertolongan kepada orang-orang Yahudi dalam perang Khaibar
(tahun 7H), dan Sofyan bin Umaiyah ikut serta dalam perang Hunaian
padahal ia pada saat itu musyrik. Termasuk darurat misalnya jumlah
orang-orang kafir lebih banyak dan sangat ditakutkan, dengan syarat
dia berpandangan baik terhadap kaum muslimin. Adapun jika tidak
diperlukan maka tidak dibolehkan meminta bantuan kepada mereka, karena
orang kafir itu sangatlah dimungkinkan berkhianat dan bisa jadi
menjadi senjata makan tuan, oleh karena buruknya hati mereka. Tapi
yang tampak dari ucapan Syaikh Ibnu Taimiyah adalah boleh meminta
pertolongan kepada mereka secara mutlak. [3]<br /><br />[Disalin dari
kitab At-Tauhid Lish Shaffil Awwal Al-Aliy, edisi Indonesia Kitab
Tauhid, Penulis Syaikh Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan,
Penerjemah Agus Hasan Bashori, Penerbit Darul Haq]<br />__________<br />Foote
Note.<br />[1]. [Majmu Fatawa 28/646 dengan nukilan bebas]<br />[2]. Zadul
Ma’ad, 3/301, Tahqiq Syu’aib Dan Abdul Qodir Arna’uth<br />[3].
Lihat Majmu Fatawa 28/624-643
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-31689580960985400252013-08-16T01:43:00.000+07:002013-08-16T01:43:11.445+07:00Suara Wanita: Aurat atau Bukan? <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<br /><div id="penulis">
Lajnah Daimah
</div>
</div>
<div id="isi">
<b>Pertanyaan: </b><br /><i>Ada yang mengatakan bahwa suara wanita itu
aurat. Apakah ini benar?</i><br /><br /><b>Jawaban:</b><br />
<div align="left" class="MsoNormal">
Wanita adalah tempat memenuhi kebutuhan laki-laki, mereka cenderung
kepada wanita karena dorongan syahwat, jika wanita melagukan
perkataannya maka akan bertambah fitnah. Karena itu Allah
memerintahkan kepada kaum mukmin, apabila mereka hendak meminta
sesuatu kepada wanita hendaknya dari balik tabir, Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> berfirman,<br /><br /><i>"Apabila
kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi),
maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci
bagi hatimu dan hati mereka."</i> (Al-Ahzab: 53).<br /><br />Allah
juga melarang kaum wanita berlemah lembut dalam berbicara dengan
kaum laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang di dalam
hatinya ada penyakit, sebagaimana disebutkan Allah dalam firmanNya,<br /><br /><i>"Hai
isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,
jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara
sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya."</i>
(Al-Ahzab: 32).<br /><br />Begitulah yang diperintahkan walaupun saat
itu kaum muk-min sangat kuat keimanannya, maka lebih-lebih lagi di
zaman sekarang, di mana keimanan telah melemah dan sedikit orang
yang berpegang teguh dengan agama. Maka hendaknya anda tidak
sering-sering berbaur dengan kaum laki-laki yang bukan mahram,
sedikit bicara dengan mereka kecuali karena keperluan mendesak
dengan tidak lemah lembut dalam berbicara.<br /><br />Dengan begitu anda
tahu bahwa suara wanita yang tidak disertai dengan lemah lembut
bukanlah aurat, karena kaum wanita pada masa Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
biasa berbicara dengan beliau, mena-nyakan berbagai perkara agama
mereka, demikian juga mereka berbicara dengan para sahabat <span id="singkatan2">رضي
الله عنهم</span>
mengenai hal-hal yang mereka butuhkan, namun hal itu tidak
diingkari. Hanya Allah-lah yang kuasa memberi petunjuk.<br /><br /><b>Rujukan:</b><br />Fatawa
Al-Mar'ah, Lajnah Da'imah, hal. 209. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa
Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.<br /><br /><b>Pertanyaan:</b><br />Apa
hukumnya laki-laki mendengarkan suara wanita yang bukan mahramnya di
televisi atau sarana komunikasi lainnya?<br /><br /><b>Jawaban:</b><br />Suara
wanita adalah aurat bagi laki-laki yang bukan mah-ramnya, demikian
pendapat yang benar. Karena itu, wanita tidak boleh bertasbih
(mengucapkan "<i>Subhanallah</i>") seperti laki-laki ketika
mendapati imamnya keliru dalam shalatnya, tapi cukup dengan
menepukkan tangan. Wanita juga tidak boleh mengumandangkan adzan
yang umum yang biasanya diserukan dengan suara keras. Ia juga tidak
boleh mengeraskan suaranya saat membaca talbiyah dalam pelaksanaan
ihram kecuali sebatas yang terdengar oleh rekan-rekannya sesama
wanita.<br /><br />Namun sebagian ulama membolehkan berbicara dengan
laki-laki sebatas keperluan, seperti menjawab pertanyaan, tapi
dengan syarat terjauhkan dari hal yang mencurigakan dan aman dari
kemungkinan menimbulkan syahwat, hal ini berdasarkan firman Allah,<br /><br /><i>"Maka
janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang
yang ada penyakit dalam hatinya."</i> (Al-Ahzab: 32).<br /><br />Karena
penyakit syahwat zina kadang bercokol di dalam hati ketika mendengar
kelembutan perkataan wanita atau ketundukannya, sebagaimana yang
biasa timbul antara suami isteri dan sebagainya. Karena itu, wanita
boleh menjawab telepon sebatas keper-luan, baik wanita itu yang
memulai menghubungi atau menjawab penelepon, karena yang seperti ini
termasuk kategori terpaksa.
</div>
<b>Rujukan:</b><br />Fatawa Al-Mar'ah, Syaikh Ibnu Jibrin, hal. 211.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
<br />
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-44148958774056362312013-08-16T00:12:00.002+07:002013-08-16T00:12:55.100+07:00Etika Berbeda Pendapat <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan.<br />Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Syaikh yang
terhormat, banyak perbedaaan pendapat yang terjadi di antara para
aktivis dakwah yang menyebabkan kegagalan dan sirnanya kekuatan. Hal
ini banyak terjadi akibat tidak mengetahui etika berbeda pendapat. Apa
saran yang Syaikh sampaikan berkenan dengan masalah ini ?<br /><br />Jawaban.<br />Yang
saya sarankan kepada semua saudara-saudara saya para ahlul ilmi dan
praktisi dakwah adalah menempuh metode yang baik, lembut dalam
berdakwah dan bersikap halus dalam masalah-masalah yang terjadi
perbedaan pendapat saat saling mengungkapkan pandangan dan pendapat.
Jangan sampai terbawa oleh emosi dan kekasaran dengan melontarkan
kalimat-kalimat yang tidak pantas dilontarkan, yang mana hal ini bisa
menyebabkan perpecahan, perselisihan, saling membenci dan saling
menjauhi. Seharusnya seorang da'i dan pendidik menempuh metode-metode
yang bermanfaat, halus dalam bertutur kata, sehingga ucapannya bisa
diterima dan hati pun tidak saling menjauhi, sebagaimana Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> berfirman kepada
NabiNya <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>.<br /><br />"Artinya
: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" [Ali-Imran : 159]<br /><br />Allah
berfirman kepada Musa dan Harun ketika mengutus mereka kepada Fir'aun.<br /><br />"Artinya
: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut" [Thaha : 44]<br /><br />Dalam
ayat lain disebutkan.<br /><br />"Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan
Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang lebih baik" [An-Nahl : 125]<br /><br />Dalam ayat
lain disebutkan.<br /><br />"Artinya : Dan janganlah kamu berdebat dengan
ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan
orang-orang zhalim di antara mereka" [Al-Ankabut : 46]<br /><br />Nabi
<span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />"Artinya : Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada
pada sesuatu kecuali akan mengindahkannya, dan tidaklah (kelembutan
itu) luput dari sesuatu kecuali akan memburukkannya" [Hadits Riwayat
Muslim dalam Al-Birr wash Shilah : 2594]<br /><br />Beliaupun bersabda.<br /><br />"Artinya
: Barangsiapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada
kebaikan padanya" [Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr wash Shilah :
2592]<br /><br />Maka seorang da'i dan pendidik hendaknya menempuh
metode-metode yang bermanfaat dan menghindari kekerasan dan kekasaran,
karena hal itu bisa menyebabkan ditolaknya kebenaran serta bisa
menimbulkan perselisihan dan perpecahan di antara sesama kaum
muslimin. Perlu selalu diingat, bahwa apa yang anda maksudkan adalah
menjelaskan kebenaran dan ambisi untuk diterima serta bermanfaatnya
dakwah, bukan bermaksud untuk menunjukkan ilmu anda atau menunjukkan
bahwa anda berdakwah atau bahwa anda loyal terhadap agama Alah, karena
sesungguhnya Allah mengetahui segala yang dirahasiakan dan yang
disembunyikan. Jadi, yang dimaksud adalah menyampaikan dakwah dan agar
manusia bisa mengambil manfaat dari perkataan anda. Dari itu,
hendaklah anda memiliki faktor-faktor untuk diterimanya dakwah dan
menjauhi faktor-faktor yang bisa menyebabkan ditolaknya dan tidak
diterimanya dakwah.<br /><br />[Majmu' Fatawa Wa Maqalat Mutanawwiah, Juz
5, hal.155-156, Syaikh Ibnu Baz]<br /><br /><br />[Disalin dari buku
Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama
Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, hal 198-200
Darul Haq]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-60229601246740999012013-08-15T15:10:00.003+07:002013-08-15T15:10:31.243+07:00Jika Wanita Pernah Memiliki Dua Suami <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Jika
seorang wanita pernah memiliki dua orang suami di dunia, siapa di
antara keduanya yang menjadi suaminya di akhirat ? Allah menyebutkan
"istri-istri" bagi kaum laki-laki, namun tidak pernah menyebutkan
adanya "suami-suami" bagi kaum wanita. Kenapa ?<br /><br />Jawaban.<br />Jawabannya
dapat diambil dari keumuman firman Allah Ta'ala.<br /><br />"Artinya : Di
dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula)
di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb)
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [Fushilat : 31-32]<br /><br />"Artinya
: Di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan
sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya" [Az-Zukhruf : 71]<br /><br />Seorang
wanita, jika ia termasuk ahli jannah dan belum pernah menikah atau
suaminya menjadi ahli naar, maka ketika ia telah masuk surga disanapun
terdapat kaum laki-laki yang belum pernah menikah di dunia. Mereka
akan mendapatkan pasangan dengan bidadari dan juga pasangan dengan
wanita gadis dari dunia jika mereka mau.<br /><br />Demikian juga dengan
wanita yang belum pernah memiliki suami atau punya suami di dunia
namun tidak ikut masuk jannah bersamanya, maka jika ia ingin
berpasangan, ia akan memperoleh apa yang ia inginkan sesuai dengan
keumuman ayat diatas.<br /><br />Saya belum pernah mendapatkan nash yang
secara khusus mempersoalkan masalah ini. Hanya Allah saja yang tahu.<br /><br /><br />[Disalin
dari kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu
Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal-Jawab Masalah
Iman dan Tauhid, Pustaka At-Tibyan]
</div>
<div id="keterangan">
<b>Kategori</b>: Fatawa 'Arkanil Islam<br /><b>Sumber</b>:
http://www.almanhaj.or.id<br /><b>Tanggal:</b> Minggu, 28 Maret 2004
07:14:56 WIB<br />
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-91541112173034779752013-08-15T15:09:00.000+07:002013-08-15T15:09:05.836+07:00Isteri Meminta Talak Karena Suami Pemabuk <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Saya
seorang wanita telah menikah dengan seorang laki-laki berakhlak mulia
dan berkecukupan hanya saja dia suka minum khamr. Saya tanyakan
masalah ini kepada seseorang dan saya disarankan minta cerai, tetapi
saya mengalami kesulitan yang sangat berat untuk berpisah dengannya,
sebab anak saya sudah banyak, dan tidak ada yang memberi nafkah hidup
kecuali dia, saya tidak mempunyai tempat tinggal, orang tua atau
saudara. Suami saya adalah tempat saya berteduh, satu-satunya harapan
saya adalah semoga suami saya mendapat petunjuk. Sebetulnya suami saya
seorang yang baik, senang bersedekah kepada orang miskin, senang
menolong orang yang sedang kesusahan hanya saja tidak bisa
meninggalkan khamr?<br /><br />Jawaban<br />Saya ingin menyarankan kepada
sang suami agar bertaubat kepada Allah dan berhenti minum khamr.
Sesungguhnya meminum khamr adalah perbuatan yang diharamkan oleh
Al-Qur’an, hadits dan ijma’ para ulama. Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> berfirman.<br /><br />“Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr (arak),
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kami lantaran (meminum) khamr (arak) dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). Dan taatlah kamu
kepada Allah dan taatlah kamu kepada rasul (Nya) dan berhati-hatilah.
Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban
Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”
[Al-Maidah : 90-92]<br /><br />Dan Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />“Artinya : Setiap yang memabukkan adalah khamr dan
setiap khamr adalah haram”.<br /><br />Seluruh umat Islam sepakat
bahwa khamr adalah minuman yang diharamkan secara baku dan tidak ada
perbedaan di antara para ulama, sehingga sebagian ulama mengatakan
bahwa haramnya khamr termasuk masalah agama yang diketahui tanpa
menggunakan dalil. Sehingga mereka mengatakan bahwa barangsiapa yang
mengingkari haramnya khamr sedang dia hidup di tengah masyarakat, maka
dia dianggap kafir dan wajib disuruh bertaubat, bila tidak mau
bertaubat, maka harus dibunuh.<br /><br />Saya menyarankan kepada anda
agar berhenti minum khamr dan minumlah minuman yang telah dihalalkan
Allah sebab khamr adalah pangkal keburukan dan kunci dari segala macam
kejahatan. Sangat mudah untuk meninggalkan minuman keras bagi orang
yang telah diberi petunjuk Allah dan berketetapan hati serta
bersungguh-sungguh.<br /><br />Tentang hidup berkeluarga dengan suami
tersebut boleh sebab peminum khamr dalam hukum Islam tidak kafir,
tetapi sebaiknya anda tetap bersabar dan terus memberi nasihat kepada
suami anda, semoga Allah memberi petunjuk kepadanya.<br /><br />Jika
menghindar tidur bersama suami bisa merubah sikapnya, maka boleh anda
menempuh cara tersebut, tetapi bila tindakan tersebut tidak bisa
merubah kebiasaan buruk suami anda, maka anda harus tetap tidur
bersama suami anda, sebab tidak ada alasan secara syar’i yang
menghalangi anda untuk tidur bersamanya.<br /><br />[Fatawa Nurun Ala Darb
Syaikh Utsaimin, hal. 86]<br /><br />[Disalin dari kitab Al-Fatawa
Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang
Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Zaenal Abidin
Syamsudin Lc, Penerbit Darul Haq]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-88515852696300497622013-08-15T15:07:00.000+07:002013-08-15T15:07:34.354+07:00Isteri Meminta Talak Karena Suami Meninggalkan Shalat <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya :Suami
saya meninggalkan shalat dan saya tahu bahwa orang yang meninggalkan
shalat adalah kafir, sementara saya sangat mencintainya dan kami
keluarga hidup bahagia karena telah dikaruniai anak. Saya sering
menasehatinya, akan tetapi dia selalu mengatakan : “suatu saat nanti
saya akan mendapat petunjuk” Apa hukumnya jika saya meneruskan
pernikahan tersebut?<br /><br />Jawaban<br />Tidak boleh seseorang bertahan
terhadap suami yang meninggalkan shalat karena dia mengetahui bahwa
orang yang meninggalkan shalat adalah kafir. Maka dilarang bagi istri
mempertahankan hidup bersama seorang suami yang telah dianggap kafir,
berdasarkan firman Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>.<br /><br />“Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu
perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan)
mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka, maka jika kamu
telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman, maka janganlah
kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir.
Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir
itu tiada halal bagi mereka” [Al-Mumtahanah : 10]<br /><br />Dalam
ayat di atas, wanita muslimah tidak halal bagi laki-laki kafir dan
begitu pula sebaliknya, dengan demikian, sebaiknya wanita tersebut
segera meninggalkan suaminya ini dan segera pisah sebab suami tersebut
sudah tidak halal baginya. Mengenai cinta dan kemesraan hidup yang
telah dijalani bersama suaminya, apabila mengetahui bahwa suami
tersebut sudah tidak halal lagi baginya dan sudah menjadi orang lain,
maka cinta dan kemesraan itu akan hilang dengan sendirinya sebab
kecintaan seorang mukmin hanyalah kepada Allah, dan aturan Allah di
atas segala-galanya. Setelah itu laki-laki tersebut tidak berhak
menjadi wali bagi anak-anaknya, karena wali bagi seorang muslim harus
beragama Islam.<br /><br />Sebaiknya wanita tersebut selalu memberi
nasehat kepada suaminya agar kembali ke jalan kebenaran dan melepas
baju kekafiran serta segera menunaikan shalat sebaik mungkin dengan
disertai amal shalih. Apabila suami tersebut bertetap hati dan
bersungguh-sungguh pasti Allah akan memudahkan semuanya, sebagaimana
firman Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>.<br /><br />“Artinya
: Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa
dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami kelak
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah” [Al-Lail : 5-7]<br /><br />Dan
saya nasehatkan kepada sang suami agar bertaubat kepada Allah agar
istri dan anak-anaknya tetap hidup bersamanya, bila tidak bertaubat,
maka akan kehilangan istri dan anak-anaknya serta tidak dianggap
kewaliannya.<br /><br />[Fatawa Nurun Ala Darb Syaikh Utsaimin, hal. 89]<br /><br />[Disalin
dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia
Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan,
Penerjemah Zaenal Abidin Syamsudin Lc, Penerbit Darul Haq]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-64269647803798833802013-08-14T02:26:00.000+07:002013-08-14T02:26:08.993+07:00Bolehkah Zakat Perusahaan Dibayarkan Kepada Para Karyawannya <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Di
antara karywan sebuah perusahaan komersil, ada yang berhak menerima
zakat. Bagaimana hukum memberikan zakat perusahaan kepada mereka ?<br /><br />Jawaban.<br />Jika
para karyawan tersebut kaum muslimin yang fakir, maka tidak mengapa
membayarkan zakat kepada mereka, tapi sekedar hak mereka, tidak boleh
dijadikan sebagai gaji atau upah kerja, dan tidak boleh juga
dimaksudkan untuk membangkitkan ke ikhlasan mereka atau agar mereka
betah bekerja. Akan lebih baik bila penyerahannya dilakukan secara
tersembunyi, atau melalui pihak ketiga sehingga para karyawan penerima
itu tidak menyadari bahwa zakat itu berasal dari perusahaan tempatnya
bekerja. Hal ini untuk menepis keraguan. Wallahu a'lam.<br /><br /><br />Pertanyaan.<br />Konon
salah seorang karyawan saya mempunyai hutang. Bolehkah saya
membantunya dengan zakat harta saya ?<br /><br />Jawaban.<br />Ia boleh
menerima zakat harta anda, dengan syarat ia memang tidak mampu
melunasinya dan penghasilannya (upahnya) setelah dialokasikan untuk
menafkahi kelaurganya tidak ada lebihnya yang cukup untuk melunasi
hutang tersebut. Lain dari itu, anda pun dengan itu tidak boleh
bermaksud untuk memotivasinya dalam bekerja atau untuk menumbuhkan
keikhlasannya bekerja pada anda serta dengan tidak mengurangi
gaji/upahnya dan tidak melebihi yang dibutuhkannya. Untuk itu,
terserah anda. Wallahu a'lam<br /><br />[Fatawa Al-Lu'lu Al-Makin min
Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, hal 141]<br /><br /><br />[Disalin dari. Kitab
Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama
Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal 268 Darul
Haq]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-33484662341635172812013-08-14T02:05:00.001+07:002013-08-14T02:05:24.278+07:00Menunaikan Ibadah Haji Dengan Hutang Atau Kredit <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Ibnu Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
<b>Pertanyaan: </b><br /><i>Ada sebagian orang yang berhutang uang
kepada perusahaan dan pembayarannya dikredit melalui potongan gaji,
hal itu ia lakukan supaya dapat pergi haji. Bagaimana menurut Syaikh?</i><br /><br /><b>Jawaban:</b><br />
<div align="left" class="MsoNormal">
Menurut pengetahuan saya, hendaknya ia tidak melakukan hal itu,
sebab seseorang tidak wajib menunaikan ibadah haji jika ia sedang
menanggung hutang. Lalu bagaimana halnya dengan berhutang untuk
menunaikan ibadah haji?! Maka saya berpandangan, jangan berhutang
untuk menunaikan ibadah haji, karena ibadah haji dalam kondisi
seperti itu hukumnya tidak wajib atasnya, seharusnya ia menerima
rukhshah (keringanan) dari Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>
dan kemurahan rahmatNya dan tidak memaksakan diri dengan berhutang
yang ia sendiri tidak tahu kapan dapat melunasinya, bahkan
barangkali ia mati dan belum sempat menunaikan hutangnya. Lalu jika
begitu ia menanggung beban hutang selamalamanya.<br /><br />
</div>
<b>Rujukan:</b><br />Fatawa nur 'alad darb: Ibnu Utsaimin, jilid 1,
hal. 277.<br />Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit
Darul Haq.
<br />
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-56310463069672633182013-08-14T02:03:00.004+07:002013-08-14T02:03:57.737+07:00Bagaimana Menjalankan Puasa Enam Hari Bulan Syawal <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
Bagaimana Menjalankan Puasa Enam Hari Bulan Syawal ?
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan.<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa
cara yang paling baik dalam menjalankan puasa enam hari bulan Syawal ?<br /><br />Jawaban<br />Cara
yang paling utama adalah berpuasa pada enam hari awal bulan syawal
sesudah hari Idul Fithri secara langsung, berturut-turut sebagaimana
yang ditetapkan oleh para ulama, karena cara itu lebih maksimal dalam
mewujudkan pengikutan seperti yang dituturkan dalam hadits, "Kemudian
mengikutinya", dan karena cara itu termasuk bersegera menuju kebajikan
yang diperintahkan oleh dalil-dalil yang menganjurkannya dan memuji
orang yang mengerjakannya, juga hal itu termasuk keteguhan hati yang
merupakan bagian dari kesempurnaan seorang hamba Allah, sebab
kesempatan tidak selayaknya dibiarkan lewat percuma ; karena seseorang
tidak tahu apa yang dihadapkan kepadanya di kesempatan yang kedua atau
akhir perkara.<br /><br />Inilah yang saya maksudkan dengan bersegera
dalam beramal dan cepat-cepat mengambil kesempatan, sebaiknya
seseorang menjalankannya dalam segala urusannya di kala kebenaran
telah jelas nampak padanya.<br /><br /><br />PUASA ENAM HARI BULAN SYAWAL
BAGI ORANG YANG PUNYA HUTANG PUASA WAJIB.<br /><br />Pertanyaan.<br />Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bagaimana pendapat anda
tentang puasa enam hari bulan Syawal bagi orang yang berkewajiban
membayar hutang puasa wajib ?<br /><br />Jawaban<br />Jawaban terhadap
pertanyaan ini adalah sabda Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه
وسلم</span>.<br /><br />"Artinya : Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari dari
bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa sepanjang masa"[1]<br /><br />Adapun
jika seseorang masih menanggung hutang puasa lalu dia puasa enam hari,
apakah dia boleh mengerjakannya sebelum pelunasan hutang Ramadhan
ataukah harus sesudahnya ?<br /><br />Misalnya : Seorang laki-laki
berpuasa Ramadhan sebanyak dua puluh empat hari, masih terhutang
atasnya enam hari, apabila dia berpuasa enam hari di bulan Syawal
sebelum mengerjakan enam hari puasa pengganti Ramadhan, maka tidak
bisa dikatakan : Sesungguhnya dia berpuasa Ramadhan, dan dia
mengikutinya dengan enam hari bulan Syawal ; sebab dia tidak dianggap
berpuasa Ramadhan kecuali bila dia menyempurnakannya, atas dasar ini
maka tidak ditetapkan pahala puasa enam hari bulan Syawal bagi orang
yang mengerjakannya padahal dia masih punya tanggungan hutang puasa
Ramadhan.<br /><br />Masalah ini bukanlah termasuk hal diperselisihkan
ulama tentang bolehnya puasa nafilah (sunah) bagi orang yang masih
memiliki tanggungan puasa wajib, karena perselisihan itu terjadi pada
puasa selain enam hari tersebut, sedangkan tentang enam hari yang
mengikuti Ramadhan tidak mungkin ditetapkan pahalanya kecuali bagi
orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan.<br /><br /><br />[Disalin
dari kitab Majmu' Fatawa Arkanil Islam, edisi Indonesia Majmu Fatawa
Solusi Problematika Umat Islam Seputar Akidah dan Ibadah, Penulis
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerbit Pustaka Arafah]<br />_________<br />Foote
Note<br />[1]. Diriwayatkan oleh Muslim, Kitab Shiyam, Bab Disukainya
puasa enam hari bulan Syawal (1164)
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-891910240802552922013-08-14T02:02:00.000+07:002013-08-14T02:02:25.494+07:00Pelunasan Hutang Dan Menunda-Nunda Pembayaran Hutang <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan.<br />Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta
ditanya : Apakah hukum menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang
mampu? Mohon penjelasan rinci.<br /><br />Jawaban<br />Tidak diperbolehkan
bagi orang yang mampu untuk menunda-nunda hutang. Yaitu penundaan yang
dilakukan oleh orang yang mampu membayar apa yang wajib di tunaikan.
Yang demikian itu sesuai dengan apa yang ditegaskan dari Abu Hurairah <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span>, bahwa Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />“Artinya : Penundaan pembayaran hutang oleh
orang-orang yang mampu adalah suatu kezhaliman. Dan jika salah seorang
diantara kalian diikutkan kepada orang yang mampu, maka hendaklah dia
mengikutinya” [Kesahihannya telah disepakati] [1]<br /><br />Wabillahit
Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan
dan keselamatan kepada Nabi Muhammad <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>,
keluarga dan para shahabatnya.<br /><br />Pertanyaan<br />Al-Lajnah
Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Bagaimanakah
hukum menunda-nunda pembayaran hutang ?<br /><br />Jawaban<br />Barangsiapa
mampu membayar hutang maka diharamkan baginya menunda-nunda hutang
yang wajib dia lunasi jika sudah jatuh tempo. Hal itu didasarkan pada
apa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah <span id="singkatan2">رضي الله
عنه</span> dari Nabi <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>,
dimana beliau bersabda.<br /><br />“Artinya : Penundaan pembayaran hutang
oleh orang-orang yang mampu adalah suatu kezhaliman. Dan jika salah
seorang diantara kalian diikutkan kepada orang yang mampu, maka
hendaklah dia mengikutinya” [Kesahihannya telah disepakati]<br /><br />Oleh
karena itu, barangsiapa memiliki hutang, maka hendaklah dia segera
membayar hak orang-orang yang wajib dia tunaikan. Dan hendaklah dia
bertakwa kepada Allah dalam hal tersebut sebelum maut menjemputnya
dengan tiba-tiba, sementara dia masih tergantung pada hutangnya.<br /><br />Wabillahit
Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan
dan keselamatan kepada Nabi Muhammad <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>,
keluarga dan para shahabatnya.<br /><br /><br />PELUNASAN HUTANG<br /><br />Pertanyaan<br />Al-Lajnah
Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Ada orang yang
mempunyai hutang dan dia bermaksud untuk melunasinya, tetapi dia tidak
bisa menjumpai orang-orang yang menghutanginya, ada diantaranya yang
sudah meninggal, ada yang pindah ke luar negeri dan tidak pernah
kembali lagi ke negaranya, dan ada juga diantaranya yang lupa sehingga
tidak menyadarinya lagi. Bagaimana hukumnya?<br /><br />Jawaban<br />Hak-hak
hamba itu harus ditunaikan. Oleh karena itu, orang yang mempunyai
hutang, siapapun juga, hendaklah dia berusaha keras untuk bisa
menjumpainya atau menemui ahli warisnya, jika sudah meninggal dunia.
Dan dalam keadaan dia tidak lagi sanggup menjumpainya atau ahli
warisnya atau sahabatnya, karena orang yang dicarinya sudah pindah ke
negeri yang tidak diketahuinya atau tidak dia ketahui alamatnya, atau
lupa namanya secara keseluruhan, maka hendaklah dia membayarkan
hutangnya itu kepada kaum fakir miskin dengan niat untuk pemiliknya.<br /><br />Dan
jika pemberi hutang itu datang, maka hendaklah dia memberitahukan
kejadian yang sebenarnya, dan jika dia ridha maka selesai sudah
masalahnya, tetapi jika tidak ridha maka dia harus membayarkan hutang
itu kepadanya. Dan orang yang bersedekah itu akan mendapatkan
pahalanya, insya Allah. Dan tanggung jawabnya tidak lepas tanpa itu.<br /><br />Wabillahit
Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan
dan keselamatan kepada Nabi Muhammad <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>,
keluarga dan para shahabatnya.<br /><br />Pertanyaan<br />Al-Lajnah
Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya : Ada seorang
Yamani yang memiliki sebuah toko di dekat rumah saya. Dan saya biasa
mengambil barang darinya dengan cara berhutang yang selalu saya lunasi
kemudian. Tetapi, saya masih punya hutang padanya 40 riyal. Dan orang
itu kemudian pindah dan saya tidak mengetahui sama sekali alamatnya
sekarang, dan tidak juga mengenal kerabatnya, lalu apa yang harus
saya perbuat dengan 40 riyal ini?<br /><br />Jawaban<br />Uang sejumlah 40
riyal itu masih menjadi hutang bagi anda. Sebenarnya, orang-orang
Yaman sering bepergian ke Kerajaan Saudi Arabia dan kembali lagi ke
negeri mereka. Sehingga sangat terbuka kemungkinan untuk dapat
menjumpai pemiliki toko tersebut. Dan jika anda sudah berputus asa
dari upaya menemuinya atau mengetahui tempat tinggalnya, maka anda
boleh menyedekahkan uang tersebut atas nama dirinya. Kemudian jika
tiba-tiba orang itu datang, maka beritahukan perihal yang sebenarnya
kepadanya. Jika dia ridha dengan apa yang anda lakukan maka tidak ada
masalah, dan jika dia tidak ridha maka anda harus membayarkan uang
tersebut. Dan pahala sedekah itu akan menjdai milik anda.<br /><br />Wabillahit
Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan
dan keselamatan kepada Nabi Muhammad <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>,
keluarga dan para shahabatnya.<br /><br /><br />[Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil
Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta, Pertanyaan ke 12 dari Fatwa Nomor 8859,
Pertanyaan ke 15 dari Fatwa Nomor 19637, Pertanyaan ke 2 dari Fatwa
Nomor 2235 dan Pertanyaan ke 2 dari Fatwa Nomor 1894. Disalin dari
Fataawaa Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyyah Wal Ifta, edisi
Indonesia Fatwa-Fatwa Jual Beli, Pengumpul dan Penyusun Ahmad bin
Abdurrazzaq Ad-Duwaisy, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i]<br />_________<br />Foote
Note<br />[1]. HR Malik II/674, Ahmad II/245, 252, 377, 380, 463-465,
Al-Bukhari III/55, 85 Muslim III/1197 nomor 1564, Abu Dawud
III/460-461 nomor 3345, At-Tirmidzi III/600 nomor 1308, An-Nasa’i
VII/316 dan 317 nomor 4688 dan 4691, Ibnu Majah II/803 nomor 2403
Ad-Darimi II/261, Abdurrazzaq VIII/316, 317 nomor 15355 dan 15356,
Ibnu Abi Syaibah VII/79, Ibnu Hibban XI/435 dan 487 nomor 5053 dan
5090, Ath-Thahawi di dalam kitab Al-Musykil II/412 dan VII/176-178
nomor 951-953, 2752, 2753, Al-Qudha’i I/60, 61 nomor 42, 43, Ibnul
Jarud II/155 nomor 560, Al-Baihaqi VI/70, Al-Baghawi VIII/210 nomor
2152.
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-32662427892385813622013-08-14T00:45:00.003+07:002013-08-14T00:45:52.624+07:00Hutang Tidak Menghalangi Zakat <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
</div>
</div>
<div id="isi">
Pertanyaan<br />Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Ada
seorang yang berjualan barang-barang dagangan dengan cara mengambil
barang-barang tersebut di sebuah perseroan asing secara kredit
(hutang). Ketika barang-barang tersebut sudah mencapai haul (sudah
tiba saatnya di zakati), dia masih punya hutang kepada perseroan
tersebut dalam jumlah yang sangat besar, tapi belum jatuh tempo.
Beberapa hari sebelum haulnya tiba, dia melunasi seluruh hutangnya
dengan niat agar dia tidak membayar zakat dari hutang tersebut.
Berdosakah niat yang ia lakukan tersebut ?<br /><br />Bagaimana cara
pembayaran zakatnya apabila saat jatuh haul :<br />[1]. Jumlah seluruh
barang dagangan yang disimpan sebesar 200.000 real<br />[2]. Jumlah
hutang 300.000 real<br />[3]. Jumlah piutang 200.000 real<br />[4]. Uang
simpanan di bank sebanyak 100.000 real<br />Apabila dia menunda
pembayaran hutang tersebut sampai akhirnya tiba saat haul, lalu dia
membayar hutangnya dengan uang simpanannya sendiri (bukan dengan uang
hasil penjualan barang-barang terebut). Apakah pembayaran hutang
tersebut bisa dianggap sebagai zakat ?<br /><br />Jawaban<br />Orang yang
membayar hutang sebelum hutang tersebut tiba masa haulnya, maka dia
tidak wajib membayar zakatnya dan hal itu diperbolehkan. Khalifah
Utsman bin Affan <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>
pernah memerintahkan kepada orang yang berhutang agar membayar
hutangnya sebelum hutang tersebut mencapai haul. Begitu juga orang
yang berhutang boleh menyegerakan membayar sebagian hutangnya setelah
jatuh tempo. Ini merupakan pendapat yang paling shahih diantara
pendapat para ulama. Karena hal ini mengandung maslahat (kebaikan)
bagi orang yang berhutang dan yang berpiutang, serta hal itu jauh dari
riba.<br /><br />Adapun barang-barang dagangan yang berada di tangan anda,
maka anda wajib mengeluarkan zakatnya apabila sudah sampai haul.
Begitu juga tabungan anda yang berada di bank, anda wajib menzakatinya
ketika tabungan tersebut sudah mencapai haul. Sedangkan harta anda
yang berada di tangan orang lain (piutang) maka hal ini masih
membutuhkan perincian lebih lanjut : Apabila anda masih mempunyai
harapan bahwa harta tersebut akan kembali ke tangan anda, maka anda
wajib menzakatinya apabila sudah sampai haul, karena harta tersebut
tidak ubahnya seperti uang yang anda tabung di bank atau di tempat
lain. Tetapi apabila anda tidak mempunyai harapan untuk mendapatkan
harta tersebut misalnya karena yang berhutang mengalami kebangkrutan,
maka dalam hal ini anda tidak wajib menzakatinya. Demikianlah pendapat
yang shahih di antara pendapat para ulama.<br /><br />Sebagian ulama dalam
hal ini berpendapat bahwa dia wajib menzakati piutangnya selama satu
kali haul saja. Ini adalah pendapat yang bagus karena pendapat ini
mengandung kehati-hatian akan tetapi hal ini tidak wajib, karena zakat
itu merupakan kelebihan (dari suatu harta). Oleh karena itu tidak
wajib zakat terhadap suatu harta yang belum diketahui apakah harta
tersebut masih ada atau sudah hilang, misalnya seperti harta yang
berada di tangan orang yang mengalami kebangkrutan atau dicuri orang,
atau hilang atau binatang ternak yang tersesat dan lain-lain.<br /><br />Adapun
hutang yang menjadi tanggungan anda, maka anda harus mengeluarkan
zakatnya apabila sudah mencapai haul, demikianlah pendapat yang lebih
shahih dari para ulama. Dan harta (hutang) yang berada di tangan anda
yang akan anda serahkan kepada orang yang berpiutang, lalu harta
tersebut mencapai haul sebelum anda serahkan kepada orang yang
berpiutang, maka harta tersebut masih harus dizakati dan anda-lah yang
wajib mezakatinya. Karena harta tersebut telah mencapai haul ketika
masih berada di tangan anda. Dan Allah tempat meminta tolong<br /><br /><br />[Disalin
dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, edisi Indonesia Fatawa bin Baaz,
Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, terbitan At-Tibyan -
Solo]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-43268002875173922882013-08-14T00:44:00.000+07:002013-08-14T00:44:14.033+07:00Bila Warisan Tidak Mencukupi Untuk Membayar Hutang <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Ustadz Abu Humaid Arif Syarifuddin
</div>
</div>
<div id="isi">
Di dalam kehidupan sehari-harinya seseorang tidak terlepas dari beban
dan tanggungan. Di antara tanggungan yang mungkin menimpanya ialah
hutang. Terutama ketika kondisi yang mendesak dan amat membutuhkan,
atau kondisi-kondisi lainnya. Baik hutang tersebut terkait dengan hak
manusia ataupun yang terkait dengan hak Allah. Islam sebagai agama
yang sempurna telah mengatur masalah ini, sebagaimana telah tertuang
dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>.<br /><br />Adapun
yang terkait hak manusia, Rasulullah <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>
sendiri pernah berhutang. Seperti pernah diceritakan oleh Aisyah
Radhiyallahu ‘anha.<br /><br />“Artinya : Bahwa Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan harga pembayaran
dibelakang (hutang) dan memberi jaminan dengan baju besi milik beliau”
[Hadits Riwayat Bukhari 2386 –Fathul Bari- dan Muslim 1603]<br /><br />Hadits
tersebut menunjukkan adanya dalil bolehnya bermuamalah dengan ahli
dzimmah (kafir dzimmi), dan boleh memberi suatu jaminan untuk hutang
di saat mukim.[1]<br /><br />Meski Nabi <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>
berhutang, beliau <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
adalah orang yang senantiasa ingin bersegera dalam membayar hutangnya
dan melebihkan pembayarannya. Jabir <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>
mengisahkan.<br /><br />“Artinya : Aku mendatangi Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
ketika beliau di Masjid –Mis’ar (perawi dalam sanad) berkata : Saya
kira ia menyebut waktu Dhuha-. Lalu Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
memiliki hutang kepadaku. Maka beliau melunasinya dan memberiku
tambahan”. [Hadits Riwayat Al-Bukhari 2394 –Fathul Bari- dan Muslim
715]<br /><br />Demikianlah seharusnya setiap muslim mencontoh Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>.
Sehingga, hutang yang menjadi tanggungan diri seorang muslim,
hendaknya segera ditunaikan bila telah memiliki harta yang dapat untuk
melunasinya, tidak mengulur-ulurnya, karena hal itu termasuk bentuk
kezhaliman. Hutang ini tetap akan menjadi tanggungannya, sampai ia
mati sekalipun. Jika belum dilunasi, maka ruhnya akan tergantung
sampai terlunasi hutangnya tersebut. Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />“Artinya : Penguluran (hutang) oleh orang yang mampu
(membayar) adalah kezhaliman” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 2400 –Fathul
Bari- dan Muslim 1564]<br /><br />Beliau <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span> juga
bersabda.<br /><br />“Artinya : Jiwa (ruh) seorang mukmin tergantung
karena hutangnya, sampai terlunasi” [Hadits Riwayat At-Tirmidzi 1078
dan Ibnu Majah 2413, dari Abu Hurairah <span id="singkatan2">رضي الله
عنه</span>. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di
dalam Shahihul Jami’ 6779]<br /><br />Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
pernah tidak mau menyalati jenazah seseorang, karena si mayit tersebut
masih memiliki tanggungan hutang. Salamah bin Al-Akwa <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> menuturkan.<br /><br />“Artinya
: Bahwasanya, pernah dihadapkan kepada Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
seorang jenazah untuk beliau shalati. Lalu beliau bertanya, “Apakah
dia punya hutang?” Mereka menjawab, “Tidak”, maka beliau pun
menyalatinya. Kemudian didatangkan kepada beliau jenazah yang lain,
lalu beliau bertanya, “Apakah dia punya hutang?”, Mereka menjawab,
“Ya” maka beliau <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
berkata, “Shalatilah teman kalian ini oleh kalian”. Abu Qatadah
berkata, “Wahai Rasulullah. Saya yang akan melunasi hutangnya”, maka
beliau pun mau menyalatinya” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 2295 –Fathul
Bari-]<br /><br />Jadi, jika seseorang meninggal, di antara hak yang harus
ditunaikan sebelum dilakukan pembagian warisan dari harta yang
ditinggalkan untuk para ahli warisnya ialah melunasi hutang-hutang si
mayit bila ia meninggalkan hutang, baik hutang yang terkait dengan hak
Allah maupun hak manusia. Meskipun ketika melunasi hutang-hutangnya
tersebut sampai menghabiskan seluruh harta yang ditinggalkannya. [2]<br /><br />Akan
tetapi, jika harta si mayit tersebut tidak mencukupi untuk melunasi
hutang-hutangnya, maka apa yang harus dilakukan ?<br /><br />[1]. Jika
hutang-hutangnya berkaitan dengan hak manusia, maka dibolehkan bagi
wali mayit untuk meminta pengampunan dari para pemilik harta hutang
atas hutang-hutang si mayit kepada mereka, baik sebagian maupun
keseluruhan. Hal ini terisyaratkan dalam kisah yang dialami oleh Jabir <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> ketika
ayahnya terbunuh di medan perang Uhud, sementara ia menanggung hutang.
Dia meminta kepada para pemilik harta hutang untuk membebaskan
sebagian hutang ayahnya, tetapi mereka menolak dan tetap berkeinginan
untuk mengambil hak mereka. Akhirnya Jabir <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> mendatangi
Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
(dan memintanya menyelesaikan masalah tersebut), maka Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
meminta kepada mereka agar mau meneriman kurma-kurma yang ada di kebun
Jabir <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>
sebagai pembayarannya, dan menghalalkan (membebaskan) sebagian hutang
ayahnya, tetapi mereka menolak. [Lihat Shahih Al-Bukahri, hadits 2395
dan 2405 – Fathul Bari]<br /><br />Dari kisah diatas terdapat dalil,
bahwa wali mayit boleh meminta kepada para pemilik harta hutang untuk
mebebaskan hutang-hutang si mayit. Dan pemilik harta, boleh
membebaskan sebagian atau seluruh hutang si mayit, sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Baththal dan Ibnu Munayyir. [Lihat Fathul Bari,
3/73]<br /><br />Dan dari kisah diatas, juga terpahami bahwa bila si mayit
tidak memiliki harta yang cukup untuk melunasi hutang-hutangnya, maka
dilunasi oleh walinya, atau kerabatnya. Sebagaimana juga disebutkan
dalam hadits yang dituturkan Sa’ad bin Athwal <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span>, ketika Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
mengatakan kepadanya.<br /><br />“Artinya : Sesungguhnya saudaramu
tertahan (ruhnya) karena hutangnya, maka lunasilah hutangnya”.
Kemudian Sa’ad berkata, “Wahai Rasulullah. Aku telah melunasi
semuanya, kecuali dua dinar yang diakui oleh seorang wanita, sementara
dia tidak punya bukti”. Maka Nabi <span id="singkatan2">صلی الله
عليه وسلم</span>
berkata, “Berilah dia, karena dia berhak” [Hadits Riwayat Ibnu Majah,
2433, Ahmad 5/7 dan Al-Baihaqi 10/142. Dan dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam shahih Ibnu Majah] [3]<br /><br />[2]. Namun, jika tidak
ada seorangpun dari keluarga atau kerabat mayit yang bisa melunasi
hutang-hutangnya, maka negara atau pemerintah yang menanggung
pelunasan hutangnya, [4] diambilkan dari Baitul Mal.<br /><br />Dikatakan
oleh Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>.sebagai
pemimpin kaum muslimin.<br /><br />“Artinya : Aku lebih berhak menolong
kaum Mukminin dari diri mereka sendiri. Jika ada seseorabng dari kaum
Mukminin yang meninggal, dan meninggalkan hutang maka aku yang akan
melunasinya…” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 2298 –Fathul Bari- dan Muslim
1619 dari Abu Haurairah <span id="singkatan2">رضي الله عنه</span>]<br /><br />Maksud
Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
ialah, akan melunasinya dari harta Baitul Mal, yang terdiri dari
ghanimah (harta rampasan perang), jizyah (dari orang kafir yang berada
dalam naungan kaum Muslimin), infak atau shadaqah serta zakat. [5]<br /><br />Sebagiamana
yang dipahami dari pekataan Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه
وسلم</span> kepada Jabir <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> (di saat ia
tidak mampu melunasi hutang-hutang ayahnya yang wafat dalam keadaan
meninggalkan hutang).<br /><br />“Artinya : Kalaulah telah datang harta
(jizyah) dari Bahrain, niscaya aku memberimu sekian dan sekian”
[Hadits Riwayat Al-Bukahri 2296 –Fathul Bari- dan Muslim 2314]<br /><br />Dan
jika negara atau pemerintah tidak menanggungnya, kemudian ada diantara
kaum Muslimin yang siap menanggungnya, maka hal itu dibolehkan
sebagaimana kandungan hadits Salamah bin Al-Akwa <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> di atas. Hal
itu memberi pelajaran bahwa mayit dapat memperoleh dengan dilunasinya
hutang-hutangnya, meskipun oleh selain anaknya. Dengan demikian
berarti akan membebaskannya dari adzab. [6]<br /><br />Berbeda halnya
dengan shadaqah, karena si mayit bisa memperoleh manfaat dan pahala
dari shadaqah atas nama dirinya yang dilakukan oleh anaknya saja.
Sebab anak merupakan hasil usaha orang tua, sebagaimana dalam firman
Allah <span id="singkatan2">سبحانه و تعالى</span>.<br /><br />“Artinya
: Dan bahwasanya, seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya” [An-Najm : 39]<br /><br />Rasulullah <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />“Artinya : Sesungguhnya, sebaik-baik yang dimakan
oleh seseorang ialah dari hasil usahanya sendiri. Dan anaknya,
termasuk dari hasil usahanya” [Hadits Riwayat Abu Dawud 3528,
An-Nasa’i 4449 dan 4451, At-Tirmidzi 1358 –dengan lafazh jamak- Ibnu
Majah 2137. Dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami
2208 dan tahqiq Misykatul Mashabih 2770] [7]<br /><br />[3]. Jika hutang
si mayit berkaitan dengan hak Allah seperti nadzar haji, maka wajib
ditunaikan oleh si mayit dengan harta si mayit bila mencukupi.
Sedangkan bila harta si mayit tidak mencukupi ketika wafatnya, maka
ditanggung oleh walinya yang akan menghajikan untuk si mayit,
sebagaimana kandungan dari hadits Ibnu Abbas <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span>, bahwa
pernah ada seorang wanita dari bani Juhainah datang kepada Nabi <span id="singkatan2">صلی
الله عليه وسلم</span>
dan berkata :<br /><br />“Artinya : Sesungguhnya ibuku telah bernadzar
haji, tetapi belum berhaji sampai meninggalnya, apakah aku harus
menghajikan untuknya?” Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه
وسلم</span> menjawab, “Ya, hajikanlah
untuknya. Bukankah jika ibumu menanggung hutang maka kamu yang akan
melunasinya? Tunaikanlah hak Allah, karena hak Allah lebih utama untuk
ditunaikan” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 1852- Fathul Bari]<br /><br />[4].
Jika ia memiliki hutang yang berkaitan dengan hak Allah dan hak
manusia, manakah yang lebih dahulu ditunaikan?<br /><br />Dalam
permasalahan ini, para ulama berbebda pendapat dalam tiga kelompok.[8]<br /><br />Pertama
: Harta si mayit yang ada dibagikan untuk hutang-hutang tersebut
dengan masing-masing mendapat jatah bagian berdasarkan nisbah
(prosentase), seperti pada kejadian seorang yang mengalami
kebangkrutan, pailit (muflis), (yaitu) ketika dia menanggung
hutang-hutang yang melampaui harta miliknya. Ini adalah pendapat ulama
madzhab Hambali.<br /><br />Kedua : Diutamakan hutang-hutang yang berkait
dengan hak manusia, dengan mempertimbangkan oleh sifat asal manusia
yang bakhil (tidak memaafkan). Adapun hak Allah dibangun atas dasar
sifat Allah yang suka memaafkan. Ini adalah pendapat ulama madzhab
Hanafi dan Maliki.<br /><br />Ketiga : Yang benar adalah diutamakan hak
Allah daripada hak manusia, berdasarkan keumuman hadits Ibnu Abbas <span id="singkatan2">رضي
الله عنه</span> di atas,
yaitu ketika Nabi <span id="singkatan2">صلی الله عليه وسلم</span>
bersabda.<br /><br />“Artinya : Tunaikan hak Allah, karena hak Allah lebih
utama untuk ditunaikan” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 1852 –Fathul Bari-]
[9]<br /><br />Pendapat ketiga ini merupan pendapat ulama madzhab Syafi’i.
Wallahu a’lam<br /><br />[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi
Khusus/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183]
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-32422203035995637012013-08-14T00:39:00.000+07:002013-08-14T00:39:46.389+07:00Dahulukan Bayar Hutang atau Bagi Warisan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="container">
<div id="header">
<div id="judul">
</div>
<div id="penulis">
Syaikh Ibnu Utsaimin
</div>
</div>
<div id="isi">
<b>Pertanyaan: </b><br /><i>Saya mewarisi sejumlah harta dari seorang
kerabat. Dalam hal ini ikut pula mewarisi seorang puterinya dan dua
orang isterinya. Selang beberapa waktu, baru diketahui bahwa yang
meninggal itu mempunyai banyak hutang, namun para ahli waris yang lain
enggan ikut melunasi hutang-hutang tersebut, sementara saya merasa
kasihan terhadap yang telah meninggal itu karena kelak akan dimintai
pertanggungjawaban di hadapan Allah, maka saya memutuskan untuk
berbisnis dengan harta yang ada pada saya agar bisa berkembang lalu
saya bisa melunasi hutang-hutangnya, karena hutang-hutang tersebut
melebihi harta yang ada pada saya. Bagaimana hukumnya?</i><br /><br /><b>Jawaban:</b><br />
<div align="left" class="MsoNormal">
Para ahli waris tidak berhak mendapat bagian warisan kecuali setelah
dilunasi hutang-hutang tersebut, karena Allah <span id="singkatan2">سبحانه
و تعالى</span> telah menyebutkan
tentang warisan,<br /><span style="font-size: medium;"><br /></span>
<div id="arabic">
يُوصِيكُمُ اللّهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ
الأُنثَيَيْنِ فَإِن كُنَّ نِسَاء فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ
ثُلُثَا مَا تَرَكَ وَإِن كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ
وَلأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ
إِن كَانَ لَهُ وَلَدٌ فَإِن لَّمْ يَكُن لَّهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ
أَبَوَاهُ فَلأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِن كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ
فَلأُمِّهِ السُّدُسُ مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ
آبَآؤُكُمْ وَأَبناؤُكُمْ لاَ تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ
نَفْعاً فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيما حَكِيمًا
</div>
<i>"(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat
yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya."</i>
(An-Nisa': 11).<br /><br />Karena itu, para ahli waris tidak berhak
mendapat apa pun dari harta yang diwariskannya kecuali setelah
dilunasi hutang-hutangnya. Jika harta warisan itu telah dibagikan
karena mereka tidak tahu, lalu setelah itu mereka tahu, maka
masing-masing mereka wajib mengembalikan harta yang telah
diterimanya untuk melunasi hutang tersebut. Jika ada yang menolak,
maka ia berdosa dan berarti ia telah berbuat aniaya terhadap si
mayat dan terhadap pemilik hutang.<br /><br />Jika anda telah melakukan
hal tersebut, yaitu anda berbisnis dengan modal harta yang anda
peroleh dari warisan tersebut untuk mengembangkannya agar bisa
melunasi hutang-hutang si mayat, maka ini merupakan tindak ijtihad,
dan karena ijtihad ini mudah-mudahan anda tidak berdosa. Lain dari
itu hendaknya anda bisa melunasi hutang-hutang tersebut dari modal
pokok yang diwariskan itu dan dari labanya. Tapi sebenarnya yang
anda lakukan itu tidak boleh, karena anda tidak berhak menggunakan
harta yang bukan hak anda. Tapi karena itu telah terlanjur anda
lakukan dalam rangka ijtihad, mudah-mudahan anda tidak berdosa.<br />
</div>
<br />
<b>Rujukan:</b><br />Fatawa Islamiyah, Syaikh Ibnu Utsaimin, juz 3,
hal. 49.<br />Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit
Darul Haq.
<br />
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-85428366656033519132013-08-13T00:24:00.000+07:002013-08-13T00:24:22.509+07:00 pajak penghasilan PPH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />Pajak Penghasilan atas Hadiah Undian<br /><br />PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br /><br />NOMOR 132 TAHUN 2000<br /><br />TENTANG<br /><br />PAJAK PENGHASILAN ATAS HADIAH UNDIAN<br /><br />PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br /><br />Menimbang :<br /><br />bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 dan dalam rangka meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak khususnya pajak atas hadiah undian, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pajak Penghasilan atas Hadiah Undian;<br /><br />Mengingat :<br /><br />1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;<br /><br />2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127), Tambahan Lembaran Negara Nomor 3985);<br /><br />MEMUTUSKAN :<br /><br />Menetapkan :<br /><br />PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS HADIAH UNDIAN.<br /><br /><br /><br />Pasal 1<br /><br />Atas penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun dipotong atau dipungut Pajak Penghasilan yang bersifat final.<br /><br />Pasal 2<br /><br />Besarnya Pajak Penghasilan yang wajib dipotong atau dipungut atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah bruto hadiah undian.<br /><br />Pasal 3<br /><br />Penyelenggara undian wajib memotong atau memungut Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2.<br /><br />Pasal 4<br /><br />Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan dengan memperhatikan rekomendasi dari instansi yang terkait.<br /><br />Pasal 5<br /><br />Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Hadiah Undian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3575) dinyatakan tidak berlaku.<br /><br />Pasal 6<br /><br />Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2001.<br /><br />Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.<br /><br /><br /><br />Ditetapkan di Jakarta<br /><br />pada tanggal 15 Desember 2000<br /><br />A.n. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA<br /><br />WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br /><br /><br /><br />ttd<br /><br /><br /><br />MEGAWATI SOEKARNOPUTRI<br /><br /><br /><br />Diundangkan di Jakarta<br /><br />Pada tanggal 15 Desember 2000<br /><br />SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,<br /><br /><br /><br />ttd<br /><br /><br /><br />DJOHAN EFFENDI<br /><br /><br /><br />LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 237<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PENJELASAN<br /><br />ATAS<br /><br /><br /><br />PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br /><br />NOMOR 132 TAHUN 2000<br /><br /><br /><br />TENTANG<br /><br /><br /><br />PAJAK PENGHASILAN ATAS HADIAH UNDIAN<br /><br /><br /><br />UMUM<br /><br /><br /><br />Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, penghasilan yang diterima atau diperoleh dari hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun merupakan Objek Pajak Penghasilan. Dengan demikian apabila orang pribadi atau badan menerima atau memperoleh penghasilan dari hadiah undian, penghasilan tersebut termasuk dalam pengertian penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000.<br /><br />Untuk memberikan kemudahan dan kepastian hukum serta meningkatkan kepatuhan orang pribadi atau badan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, dan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (2) Undang- undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, pengenaan Pajak Penghasilan atas hadiah undian tersebut perlu diatur tersendiri dengan Peraturan Pemerintah.<br /><br />Mengingat bahwa penghasilan berupa hadiah undian bukan merupakan suatu imbalan langsung atas pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh Wajib Pajak, dan cara memperolehnya juga tidak memerlukan biaya dan tenaga sebagaimana yang terjadi dalam imbalan atas pekerjaan, oleh karena itu penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun, dipotong Pajak Penghasilan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan bersifat final. Pemotongan Pajak Penghasilan tersebut wajib dilakukan oleh semua penyelenggara undian.<br /><br />PASAL DEMI PASAL<br /><br />Pasal 1<br /><br />Atas hadiah undian yang dibayarkan atau diserahkan kepada orang pribadi atau badan dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final. Yang dimaksud dengan hadiah undian adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan melalui undian.<br /><br />Pasal 2<br /><br />Dalam rangka meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak, penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan baik dalam negeri maupun luar negeri dikenakan pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah bruto nilai hadiah.<br /><br />Pengertian nilai hadiah adalah nilai uang atau nilai pasar apabila hadiah tersebut diserahkan dalam bentuk natura misalnya mobil.<br /><br />Pasal 3<br /><br />Penyelenggara undian adalah orang pribadi, badan, kepanitiaan, organisasi (termasuk organisasi internasional) atau penyelenggara lainnya termasuk pengusaha yang menjual barang atau jasa yang memberikan hadiah dengan cara diundi. Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 wajib dipotong atau dipungut oleh penyelenggara undian tersebut.<br /><br />Pasal 4<br /><br />Cukup jelas<br /><br />Pasal 5<br /><br />Cukup jelas<br /><br />Pasal 6<br /><br />Cukup jelas<br /><br />TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4040<br />Incoming search terms:<br /><br /> pph atas hadiah (43)<br /> pajak atas hadiah (32)<br /> perhitungan pajak hadiah (31)<br /> pph atas hadiah undian (16)<br /> tarif pajak penghasilan atas hadiah undian pasal 4 ayat 2 2000 (10)<br /> hitung pajak hadiah (2)<br /> contoh soal menghitung pajak hadiah (2)<br /> tarif pajak kupon berhadiah (2)<br /> contoh perhitungan penghasilan kena pajak atas hadiah undian (2)<br /> peraturan pajak hadiah terbaru (2)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-83125498182883098852013-08-12T03:01:00.000+07:002013-08-12T03:01:33.303+07:00kumpulan transistor horisontal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2SD868 2SD2599 1500V 2.5A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD869 2SD2599 1400V 3.5A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD870 2SD2499 1500V 5A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD871 2SD2459 1500V 6A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1425 2SD2599 1500V 2.5A 80W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1426 2SD2599 1500V 3.5A 80W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1427 2SD2499 1500V 5A 80W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1428 2SD2539 1500V 6A 80W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1553 2SD2599 1500V 2.5A 40W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1554 2SD2599 1500V 3.5A 40W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1555 2SD2499 1500V 5A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1556 2SD2539 1500V 6A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2089 2SD2599 1500V 3.5A 40W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2095 2SD2586 1500V 5A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2125 2SD2539 1500V 6A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2253 2SD2638 1700V 6A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2348 2SC5280 1500V 8A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2349 2SC5280 1500V 10A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2428 2SD2553 1700V 8A 200W</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2454 2SD2638 1700V 7A 50W</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2SD2578 1500V 8A 60W 25 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD2580 1500V 10A 70W 34 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1876 1500V 3A 50W 21 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1877 1500V 4A 50W 21 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1878 1500V 5A 60W 21 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1879 1500V 6A 60W 25 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1880 1500V 8A 70W 29 inch</div>
<div class="MsoNormal">
2SD1881 1500V 10A 70W 34 inch</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bu 2506D 1500V 3A 14/21 inch</div>
<div class="MsoNormal">
Bu 2508D 1500V 4.5A 25 inch</div>
<div class="MsoNormal">
Bu 2520D 1500V 6A 29 inch</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-GM1483<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>: OSD
tidak ada: silahkan buka R723 dan D732</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-P in P<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>:
Tuning geser dan blanking, OSD bagus: cek tuner (digital 5v) rusak salah </div>
<div class="MsoNormal">
satunya</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON (Regulator TDA8380) :B+ tidak stabil (pum up):
naikkan Filter 15v di bagian priner </div>
<div class="MsoNormal">
regulator jadi 2200uf</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-GM1492:Menual Tuner tidak berhenti: Ganti Trafo AFT
dengan E08L</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON (AN5435=TDA3565): Vertikal tidak bisa diam, V.hight
tidak maksimal: ganti AN5435 </div>
<div class="MsoNormal">
dan R127 (13k)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-BB1740:Seolah-olah tuning geser, VIF bagus BI ada
terus: cek Transistor Band </div>
<div class="MsoNormal">
switch T708 (BC548)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-PN20123K:Protek, distar hidup lalu mati (Vcc
bagus): ganti IC 4558 di dekat </div>
<div class="MsoNormal">
penguat Vertikal</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-GM1490:Phase Horizontal geser (ada garis hitam)
hampir ketengah: cek R449 (68) ke </div>
<div class="MsoNormal">
pin 12</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-LFS1465:Led channel nyala semua, preset tidak
berpungsi: cek R18 (10k) di pin 19 </div>
<div class="MsoNormal">
(UPC 1363)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-PN14123KAG: Tidak bisa star, oscilator horizontal
tidak ada, VCC bagus: ganti TDA </div>
<div class="MsoNormal">
8841</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON-Lawas: Garis-garis hitam tebal naik turun baik
posisi AV maupun di Channel: ganti </div>
<div class="MsoNormal">
Plyback (FBT)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC DM1720A1:tdk dpt menyimpan program saat di search
meski travo AFT (9074) dan VIF </div>
<div class="MsoNormal">
(90P3) bagus ganti; D712 zener 5v dekat ic memory MN12C20ID</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC BLACK BEUTY BB2071:tegangan 300v dan 115v ada, FBT
starnya hanya sebentar TEG 12v </div>
<div class="MsoNormal">
u/ ic OSC, horisontal ada tv tetap aja tdk mau star ganti
C76;180N di regulator</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC/POLITRON DM14303:lambat untuk star di sertai gambaq
berkedip dan bergoyang serta </div>
<div class="MsoNormal">
menyempitya lebar gambar ganti C518;100/35v, C514;330/d5v,
C515;680/560pf, R511;5k ohm/1%, </div>
<div class="MsoNormal">
R517;15k ohm/1%</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC DM15031A:pertama kali di nyalakan gambar tampak
putih polos dng semua tombol panel </div>
<div class="MsoNormal">
tdk berpungsi,terukur tegangan u/ 22v hanya ada 12v
sedangkan tegangan 12v hanya terukur </div>
<div class="MsoNormal">
10v ganti; R557; 330 ohm/1watt</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON/DIGITE BLACK BOX SERIES:tv hanya garir vertikal
berdiri, dng kondisi komponen </div>
<div class="MsoNormal">
bagian horisontal C 2,2/160v dan R 3k9/2watt putus ganti:
C390 ato 47n/250v</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON GRAND MASTER GM1481:gambar tdk sinkron dan tampak
logo dari stasiun TV tampak </div>
<div class="MsoNormal">
ditengah dibatasi garis hitam tebal atas bawa ganti; R452;
50k ohm 1/8 watt</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON/ DIGITECy menggunakan IC TDA 8360/61 :kerusakan
hanya garis hori sontal mendatar </div>
<div class="MsoNormal">
saja meski ic vertikalnya normal ganti; R401; 2m2 ohm</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLITRON MINI MAX SERIES MX1452G:tv hanya kadang-kadang mau
star dn sulit u/ menyala ganti; </div>
<div class="MsoNormal">
C507; 10/50 dengan 47/100v . DIGITEC-DM 172020</div>
<div class="MsoNormal">
OSD thdak keluar; cek T701, T712 (BC547)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM 14401</div>
<div class="MsoNormal">
Transistor horisontal dipasang B+ drop: cek C516 (1uf/50v)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM14214</div>
<div class="MsoNormal">
Bright,contras tidak berfungsi: cek T303 (BC557) dan
horizontal tidal syncron: cek T301 </div>
<div class="MsoNormal">
(BC548)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM2076</div>
<div class="MsoNormal">
Contras tidak berpungsi: buka pin 25 (TDA 8361) IF bagus:
ganti TDA 8361</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM2142</div>
<div class="MsoNormal">
Blue screen OSD tidak ada: ganti TDA 8361</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DT2082S</div>
<div class="MsoNormal">
Regulator tidak stabil dan tidak bisa di adjust: cek pin 3-14
dari ic TDA 8380 (-/+ 10k) </div>
<div class="MsoNormal">
kalau terlalu rendah berarti short silahkan di ganti</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM14D031</div>
<div class="MsoNormal">
V.Hold tidak berfungsi (ic,Vcc bagus): cek C302,C303
(47uf/25v) dijalur CV BS/AV</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM143030</div>
<div class="MsoNormal">
Blanking: cek T712 (BC547) di jalur horizontal syncron</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM143031</div>
<div class="MsoNormal">
B+ over sampai 250v: cek R510 (1k) di regulator</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM1452</div>
<div class="MsoNormal">
Blanking: cek T202, T205 dan T305</div>
<div class="MsoNormal">
Bright,Contras membelobor: cek T808</div>
<div class="MsoNormal">
Channel frekuensi tengah sampai atas tidak ada: cek C102
(22n)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM1430E</div>
<div class="MsoNormal">
Auto program langsung UHF dan ada tulisan AV 1 atau AV 2:
ganti Eprom 93C46 yang asli</div>
<div class="MsoNormal">
AV tidak ada pin 15 dari IC TDA8361 Over sampai 8v
seharusnya 3,5v: ganti TDA8361</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM172020</div>
<div class="MsoNormal">
B+ Over dan tidak bisa di Adjust: cek Transistor Driver
Regulator (C3807)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC-DM1452GB</div>
<div class="MsoNormal">
Kadang-kadang berwarna kadang juga tidak: ganti elco Filter
B+ (4,7uf/160v)</div>
<div class="MsoNormal">
Tes: coba pralel Resistor 10k dh R513 pin 21 di IC TDA8690</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec TDA8361:</div>
<div class="MsoNormal">
-Saat pertama on gambar normal, kemudian gambar menciut trus
garis horisontal kanan-kiri </div>
<div class="MsoNormal">
kurang, tegangan 8v kurang, cek rangkaian supplynya.</div>
<div class="MsoNormal">
-Gambar kadang-kadang tidak nangkap siaran(teg agc
0),vertikal melipat bagian bawah,lama-</div>
<div class="MsoNormal">
lama kadang normal, C202 22nf agak short (pin 52 IC
TDA8361).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec DM142021,MN152451FEL:</div>
<div class="MsoNormal">
-Tegangan vt tak mau jalan, rusak R734 33k.</div>
<div class="MsoNormal">
-Contras tidak fungsi, rusak R345 220k, R436 10k(dari abl).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec super ninja:</div>
<div class="MsoNormal">
Warna hilang, pin21 IC TA8690AN ada r10k trus diseri dgn
R10k ke gnd, R10k yang ke gnd </div>
<div class="MsoNormal">
ganti dengan 5k.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec 143031B</div>
<div class="MsoNormal">
-tidak nangkap siaran, Tr303, Tr309</div>
<div class="MsoNormal">
-Osd tak ada, Tr712.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec DN1411M:</div>
<div class="MsoNormal">
Gambar normal suara tidak ada(kresek-kresek), tapi kadang
suara normal, rusak ZD 8v pada </div>
<div class="MsoNormal">
pin55 IC STV2286.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec HBM-00-02:</div>
<div class="MsoNormal">
Tidak ada gambar, hanya ada garis arah horisontal pada
bagian bawah layar, IC program </div>
<div class="MsoNormal">
rusak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Digitec ichiban DC1402K:</div>
<div class="MsoNormal">
-Gambar seperti agc terlalu besar.</div>
<div class="MsoNormal">
-Disearching lewat.</div>
<div class="MsoNormal">
-AV in ok.</div>
<div class="MsoNormal">
Rusak c133 2,2/50v, pd pin53ic TDA8841, agc.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PANASONIC GOLDSOUND TC-SERIES</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR HANYA GARIS VERTIKAL MENDATAR JIKA KONDISI
TERANG/NORMAL.TAPI NORMAL JIKA KONDISI </div>
<div class="MsoNormal">
BRIGHT DI REDUPKAN. GANTI R 525 : 120K / 470K</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
GOLDSTAR SOUNDMAX</div>
<div class="MsoNormal">
TV STANDBY DENGAN POSISI LAMPU LED BERKEDIP-KEDIP.GANTI
DIODA RU2K DI DEKAT STR 6707 DENGAN </div>
<div class="MsoNormal">
D IN4007.GANTI PULA C 330ATAU470/35.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
GOLDSTAR/LG</div>
<div class="MsoNormal">
TV SERING MATI SENDIRI KE POSISI STANDBY,JIKA POWER REMOTE
DI NYALAKAN TV DAPAT KEMBALI </div>
<div class="MsoNormal">
HIDUP.TAPI KEMBALI MATI SETELAH SEKIAN JAM KE POSISI
STANDBY.GANTI ELCO DRIVER HOR </div>
<div class="MsoNormal">
10UF/100V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
CRYSTAL</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA STANDBY TANPA TAHU PENYEBABNYA. GUNAKAN
REMOTE,TEKAN TOMBOL POWER PADA REMOTE DAN </div>
<div class="MsoNormal">
TOMBOL OK BERSAMAAN DAN TAHAN HINGGA TV DAPAT START DENGAN
SENDIRINYA.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PHILLIPS GR1225</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
TV LAMBAT UNTUK START.TERDENGAR SUARA MENCUIT PADA
FBT.KEMUDIAN TIMBUL GAMBAR TAMPAK GELAP </div>
<div class="MsoNormal">
DENGAN DI SERTAI GARIS -GARIS HORISONTAL.DI SUSUL KEMUDIAN
SUARA YG BELAKANGAN MUNCUL.ganti </div>
<div class="MsoNormal">
c5524 :82n/100V DAN C254 :220uF/35V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SHARP 21 BN1</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR TAMPAK KURANG KONTRAS.DI SERTAI WARNANYA YANG TAMPAK
SMEARING.KERUSAKAN TERJADI PADA </div>
<div class="MsoNormal">
JALUR 9v YANG HANYA TERUKUR 6v.GANTI Q605 :D882 REGULATOR
DARI 16V KE 9 VOLT.DARI PIN 7 </div>
<div class="MsoNormal">
KAKI FBT</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
FUJI ELECTRIC FCH-2100</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR DAN SUARA SANGAT LEMAH SEPERTI TANPA MEMAKAI
ANTENNA.AUTO SEARCH TIDAK BEKERJA,FINE </div>
<div class="MsoNormal">
TUNING JUGA TAK BERPENGARUH.WARNA TETAP HITAM PUTIH.GANTI
X-TAL 4,43</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
INDOTECH 20"</div>
<div class="MsoNormal">
PADA SAAT PERTAMA DINYALAKAN GAMBAR TERANG SESAAT DAN
LANGSUNG GELAP.PENGATURAN KONTRAS </div>
<div class="MsoNormal">
TIDAK BERFUNGSI.KERUSAKAN TERJADI PADA BAGIAN ABL R314 :
12OKOHM</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANTEC C1428</div>
<div class="MsoNormal">
TV POSISI STANDBY TOMBOL PANEL DAN REMOTE TAK
BERFUNGSI.GANTI X-TAL PROGRAM : 10M ( 10.000 </div>
<div class="MsoNormal">
)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANKEN BAZZONEYE ST 2181</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA POSISI STANDBY.REMOTE DAN TOMBOL PANEL TAK
BERFUNGSI.TEGANGAN UNTUK 24 V DAN 12V </div>
<div class="MsoNormal">
DROP.GANTI C 541 :100/35 DAN C 553 : 470/16V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
AIWA A14-S1</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR GELAP MESKIPUN BRIGHT DAN CONTRAST DI BESARKAN,TETAP
SAJA TIDAK KONTRAS.GANTI R ABL </div>
<div class="MsoNormal">
R614 :150K</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
AIWA C20 KER</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR HANYA RASTER ATAU JIKA ADA ,HANYA SEBENTAR DAN
LANGSUNG HILANG. ATAU WARNA HANYA </div>
<div class="MsoNormal">
HITAM PUTIH.GANTI IF AFT : 656</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SHARP C14JO</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR KECIL HANYA BEBERAPA SENTIMETER DITENGAH SAJA.RASTER
HANYA KOSONG/BINTIK.KESALAHAN </div>
<div class="MsoNormal">
TERJADI PADA JALUR 12V.GANTI Q604 UNTUK CATUAN 12VOLT YG
JUGA MENUJU KE TUNER.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SHARP EXPRESSION 51X220</div>
<div class="MsoNormal">
tAMPIL TANPA GAMBAR DENGAN POSISI SUARA HIDUP.KADANG KEMBALI
KE STANDBY ( PROTEK ).GANTI R </div>
<div class="MsoNormal">
PEMBATAS UNTUK 180V R621 :1 OHM</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANSUI SV-2050J</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR TAMPAK FILCKER DAN BERGETAR DI SERTAI GARIS-GARIS
TEBAL BERWARNA GELAP.GANTI c 708 : </div>
<div class="MsoNormal">
220/50V, C 517 DAN 518 : 100/160V.JIKA DISERTAI TIMBULNYA
KILATAN -KILATAN CAHAYA KECIL </div>
<div class="MsoNormal">
DARI ATAS KE BAWAH ,GANTIGANTI CF902 : 503 ATAO 500</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANYO CAP3002</div>
<div class="MsoNormal">
MATI.DENGAN KONDISI TR.HOR SHORT. BILA DIGANTI TR.REG NYA
,TEGANGAN B+ MELUNJAK HINGGA 200V </div>
<div class="MsoNormal">
LEBIH.KERUSAKAN PADA R555 47KOHM BAGIAN OPTOCOUPLER</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANYO CG21 XS2</div>
<div class="MsoNormal">
TV TERKUNCI PADA POSISI STANDBY.POWER MAU START TAPI KEMBALI
PROTEK.PUTUSKAN JUMPER J830 </div>
<div class="MsoNormal">
ATAU GANTI FBT.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC DM172021</div>
<div class="MsoNormal">
TIDAK DAPAT MENYIMPAN PROGRAM SA’AT DI SEARCH MESKI TRAFO
AFT (9074) DAN VIF(9073) </div>
<div class="MsoNormal">
BAGUS.GANTI D712 <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ZENER
5VOLT DEKAT IC MEMORY MN12C201D</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC BLACK BEAUTY BB2071</div>
<div class="MsoNormal">
TEGANGAN 300V DAN 115V ADA,FBT START HANYA SEKEJAP,TEG 12V
UNTUK IC OSC.HOR ADA.TV TETAP </div>
<div class="MsoNormal">
TIDAK START.GANTIC76 :180N DI REGULATOR</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC / POLYTRON DM 143031</div>
<div class="MsoNormal">
LAMBAT UNTUK START , DI SERTAI GAMBAR YG BERKEDIP DAN
BERGOYANG SERTA MENYEMPINYA LEBAR </div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR.GANTI C518 :100/35V. c514 : 330/35V. C515 :680/560pF.
R511 :5KOHM/1%. R517 : </div>
<div class="MsoNormal">
15KOHM/1%</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
DIGITEC DM143031A</div>
<div class="MsoNormal">
PERTAMA KALI DINYALAKAN GAMBAR TAMPAK PUTIH POLOS.DENGAN
SEMUA TOMBOL PANEL TAK </div>
<div class="MsoNormal">
BERFUNGSI.TERUKUR TEGANGAN UNTUK 22V HANYA ADA 12V DAN
TEGANGAN 12V HANYA TERUKUR </div>
<div class="MsoNormal">
10VOLT.GANTI R557 :330 OHM/1 WATT</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLYTRON/DIGITEC BLACKBOX SERIES</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA GARIS VERTIKAL BERDIRI.DENGAN KONDISI KOMPONEN
BAGIAN HORISONTAL; C 2,2/160V DAN R </div>
<div class="MsoNormal">
3K9/2W PUTUS.GANTI C 390 ATAU470n/250V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLYTRON GRANDMASTER GM 1481</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR TIDAK SINKRON DAN TAMPAK LOGO DARI STASIUN TV TAMPAK
DI TENGAH-TENGAH DI BATASI </div>
<div class="MsoNormal">
GARIS HITAM TEBAL ATAS BAWAH.GANTI R452 :50KOHM 1/8 WATT</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLYTRON/DIGITEC</div>
<div class="MsoNormal">
MENGGUNAKAN IC TDA 8360/61.KERUSAKAN HANYA GARIS HORISONTAL
MENDATAR SAJA.MESKI IC </div>
<div class="MsoNormal">
VERTIKALNYA NORMAL.GANTI R 401 : 2M2 OHM</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
POLYTRON MINIMAX SERIES MX1452G</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA KADANG KADANG MAU START DAN SULIT UNTUK
MENYALA.GANTI C507 : 10/50 DENGAN 47/100V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SOLITRON SM37-98</div>
<div class="MsoNormal">
POWER SUPPLY TIDAK START.B+ HANYA 45 VOLT.GANTI D81 : ZENER
4V7</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
FUJITEC FTC 1459</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR/RASTER MENGECIL DI KIRI DAN KANAN.WARNA MENJADI HITAM
PUTIH.TERJADI DROP DI TEGANGAN </div>
<div class="MsoNormal">
B+.GANTIC 517 :33/160V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
JVC K SERIES AV-KT21T2</div>
<div class="MsoNormal">
RASTER BAGIAN ATAS TERDAPAT GARIS-GARIS BLANKING PUTIH
SETEBAL 2 CM.GANTI C 428 :100UF/50V.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
JVC C 20 RNS</div>
<div class="MsoNormal">
TV SERING KEMBALI KE POSISI STAND BY.MESKI TOMBOL POWER DAN
PROGRAM DI TV DI PENCET TV </div>
<div class="MsoNormal">
TETAP TIDAK DAPAT START.GANTI R751 : 100KOHM</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
AKARI 20M88R</div>
<div class="MsoNormal">
RASTER MEMBESAR DAN MENGECIL TAK KARUAN.GANTI D809 IN4148
REGULATOR</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
AKARI CTV14</div>
<div class="MsoNormal">
TIDAK ADA SUARA,KERJA IC ZILOG NORMAL.IC TA 8690AN
BAGUS.GANTI Q06 : C3289.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
AKARI14-20</div>
<div class="MsoNormal">
TRANSISTOR REGULATOR (D1710) SELALU PUTUS BILA BARU DI GANTI
TANPA SEMPAT MENYALA.KERUSAKAN </div>
<div class="MsoNormal">
TERJADI PADA BAGIAN FEDBACK OPTOCOUPLER YAITU R810 : 47KOHM
YANG NILAINYA MEMBESAR.</div>
<div class="MsoNormal">
JIKA GAMBAR TIDAK STABIL SERING TIMBUL GARIS-GARIS SEPERTI
OSC HOR TIDAK TEPAT.GANTI C </div>
<div class="MsoNormal">
DRIVER HORISONTAL 10uF/100V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
JHONSON CTV147</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR CACAT BAGIAN VERTIKAL DI SERTAI GARIS -GARIS BLANKING
DI 3/4 BAGIAN ATAS.DAN BILA </div>
<div class="MsoNormal">
VOLUME DI BESARKAN,GAMBAR TAMPAK SEMAKIN PARAH BERGOYANG TAK
STABIL.GANTI C119 :470/50V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SONY <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>KV20XXX</div>
<div class="MsoNormal">
JIKA POWER DIHIDUPKAN GAMBAR KOSONG HANYA RASTER DAN SUARA
LANGSUNG FULL.GANTI R627 : 4,7 </div>
<div class="MsoNormal">
OHM UNTUK SUPPLY 5,5V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SAMSUNG CS 5085</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR VERTIKAL BAGIAN BAWAH KURANG DISERTAI DENGAN
GARIS-GARIS TAK MENENTU.SERTA TIMBUL </div>
<div class="MsoNormal">
SUARA MELENGKING PADA SAAT STANDBY. GANTI C407 : 330/50V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PANASONIC GOLDSOUND TC-SERIES</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR HANYA GARIS VERTIKAL MENDATAR JIKA KONDISI
TERANG/NORMAL.TAPI NORMAL JIKA KONDISI </div>
<div class="MsoNormal">
BRIGHT DI REDUPKAN. GANTI R 525 : 120K / 470K</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
GOLDSTAR SOUNDMAX</div>
<div class="MsoNormal">
TV STANDBY DENGAN POSISI LAMPU LED BERKEDIP-KEDIP.GANTI
DIODA RU2K DI DEKAT STR 6707 DENGAN </div>
<div class="MsoNormal">
D IN4007.GANTI PULA C 330ATAU470/35.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
GOLDSTAR/LG</div>
<div class="MsoNormal">
TV SERING MATI SENDIRI KE POSISI STANDBY,JIKA POWER REMOTE
DI NYALAKAN TV DAPAT KEMBALI </div>
<div class="MsoNormal">
HIDUP.TAPI KEMBALI MATI SETELAH SEKIAN JAM KE POSISI
STANDBY.GANTI ELCO DRIVER HOR </div>
<div class="MsoNormal">
10UF/100V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
CRYSTAL</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA STANDBY TANPA TAHU PENYEBABNYA. GUNAKAN
REMOTE,TEKAN TOMBOL POWER PADA REMOTE DAN </div>
<div class="MsoNormal">
TOMBOL OK BERSAMAAN DAN TAHAN HINGGA TV DAPAT START DENGAN
SENDIRINYA.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PHILLIPS GR1225</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
TV LAMBAT UNTUK START.TERDENGAR SUARA MENCUIT PADA
FBT.KEMUDIAN TIMBUL GAMBAR TAMPAK GELAP </div>
<div class="MsoNormal">
DENGAN DI SERTAI GARIS -GARIS HORISONTAL.DI SUSUL KEMUDIAN
SUARA YG BELAKANGAN MUNCUL.ganti </div>
<div class="MsoNormal">
c5524 :82n/100V DAN C254 :220uF/35V</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SHARP 21 BN1</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR TAMPAK KURANG KONTRAS.DI SERTAI WARNANYA YANG TAMPAK
SMEARING.KERUSAKAN TERJADI PADA </div>
<div class="MsoNormal">
JALUR 9v YANG HANYA TERUKUR 6v.GANTI Q605 :D882 REGULATOR
DARI 16V KE 9 VOLT.DARI PIN 7 </div>
<div class="MsoNormal">
KAKI FBT</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
FUJI ELECTRIC FCH-2100</div>
<div class="MsoNormal">
GAMBAR DAN SUARA SANGAT LEMAH SEPERTI TANPA MEMAKAI
ANTENNA.AUTO SEARCH TIDAK BEKERJA,FINE </div>
<div class="MsoNormal">
TUNING JUGA TAK BERPENGARUH.WARNA TETAP HITAM PUTIH.GANTI
X-TAL 4,43</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
INDOTECH 20"</div>
<div class="MsoNormal">
PADA SAAT PERTAMA DINYALAKAN GAMBAR TERANG SESAAT DAN
LANGSUNG GELAP.PENGATURAN KONTRAS </div>
<div class="MsoNormal">
TIDAK BERFUNGSI.KERUSAKAN TERJADI PADA BAGIAN ABL R314 :
12OKOHM</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANTEC C1428</div>
<div class="MsoNormal">
TV POSISI STANDBY TOMBOL PANEL DAN REMOTE TAK
BERFUNGSI.GANTI X-TAL PROGRAM : 10M ( 10.000 </div>
<div class="MsoNormal">
)</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
SANKEN BAZZONEYE ST 2181</div>
<div class="MsoNormal">
TV HANYA POSISI STANDBY.REMOTE DAN TOMBOL PANEL TAK BERFUNGSI.TEGANGAN
UNTUK 24 V DAN 12V </div>
<h1>
DROP.GANTI C 541 :100/35 DAN C 553 : 470/16V</h1>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-87901703621998214952013-08-07T01:32:00.002+07:002013-08-07T01:32:55.083+07:00Pengetahuan dasar-dasar elektronika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<w:DoNotOptimizeForBrowser/>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Sebelum anda mulai melangkah untuk menangani gangguan
ataupun kerusakan yang mungkin terjadi pada pesawat TV warna, sudahkah anda
mempunyai sedikit pengalaman dalam hal memperbaiki kerusakan TV monokrom ? bila
ternyata sedikitpun anda belum mempunyai pengalaman dalam hal tersebut
.seyogyanya anda jangan mencoba untuk menangani sendiri gangguan atau kerusakan
yang mungkin terjadi pada penerima TV warna . sebab pada akhirnya nanti hanya
akan menyulitkan anda sendiri. Terlebih lagi bagian sirkuit tegangan tinggi
,ini akan sangat membahayakan bila anda tidak tahu secara persis di mana
posisinya secara tepat dan bagaimana cara menanganinya . karena itu bila anda
belum mengetahui atau belum pernah melakukan perbaikan terhadap gangguan yang
terjadi pada penerima TV monokrom,janganlah sekali-sekali anda melakukan
pekerjaan service dalam penerima TV warna.Usahakanlah untuk anda agar bisa
lebih dahulu menangani gangguan penerima TV monokrom. Atau dengan metode
penunjukkan dari blog kami yang berjudul ‘’BERBAGI ILMU’’ . di sini akan
menguarai berbagai masalah kerusakan TV monokrom maupun warna. Mengulas secara
gamblang. Bagian demi bagian…sehingga mudah untuk di pahami isinya.dengan
demikian setidaknya sedikit pengalaman telah anda miliki dalam masalah ini…..di
samping itu,pada waktu anda hendak mulai melangkah guna menangani
gangguan/kerusakan peneriman TV monokrom/warna. Anda juga harus sudah faham
dengan prosedur kerja dari pesawat TV tersebut. Bagian demi bagian harus anda
kuasai sampai mencapai secara keseluruhan. Dengan demikian akan memudahkan anda
dalam menangani sendiri gangguan yang mungkin terjadi…. </div>
<div class="MsoNormal">
bersambung................ </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-79234051107894851062013-06-02T11:48:00.001+07:002013-06-02T11:48:23.099+07:00sesungguhnya tiap muslim bersaudara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify" dir="rtl" style="margin: 10px;">
<span style="font-family: Verdana;"><span class="gen"><span lang="AR-SA" style="font-family: Traditional Arabic; font-size: 16pt; font-weight: 700;">وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
( وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ -
أَوْ لِأَخِيهِ- مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ</span></span></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dari
Anas bin Malik radhiallâhu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda:<i> "Tidaklah (sempurna) iman seseorang diantara kalian hingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri". </i>(H.R.
Muttafaqun 'Alaih). </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Catatan:</b> Lafazh hadits diatas terdapat dalam Shahih Bukhari
tetapi tanpa kata yang kami garisbawahi "bin Malik ". Kami cantumkan demikian
karena naskah aslinya dari kitab "Jami'ul 'ulum wal Hikam" demikian. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="color: red;"><b>Takhrij Hadits secara global </b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, juga
dikeluarkan oleh Imam Ahmad, at-Turmuzi, Ibnu Majah, an-Nasai dan Ibnu Hibban.
</span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="color: red;"><b>Makna hadits secara global </b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
hadits diatas, Rasulullah menjelaskan bahwa salah satu dari ciri kesempurnaan
iman seseorang adalah dia memberikan porsi kecintaan terhadap saudara nya
se-iman melebihi cintanya pada dirinya sendiri. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="color: red;"><b>Penjelasan tambahan </b></span></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad terdapat penjelasan tentang makna
penafian iman dalam hadits diatas yaitu menafikan pencapaian hakikat dan puncak
keimanan karena banyak sekali disebutkan dalam hadits-hadits Nabi tentang
penafian iman lantaran tiada terpenuhinya sebagian dari rukun-rukun dan
kewajiban-kewajiban yang terkait dengannya. Seperti dalam makna sabda beliau:
"Tidaklah seorang pezina melakukan perbuatan zina ketika dia melakukannya;
sedangkan dia dalam keadaan beriman, dan tidaklah seorang pencuri melakukan
pencurian ketika dia mencuri; sedangkan dia dalam keadaan beriman, dan tidaklah
meminum khamar/arak ketika dia meminumnya; sedangkan dia dalam keadaan beriman".
Juga dalam seperti dalam sabdanya yang lain: "Tidaklah beriman (sempurna
imannya) orang yang tetangganya tidak aman dari ucapan-ucapannya". </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik diatas, menunjukkan
bahwa seorang Mukmin merasa senang dan gembira bila saudaranya se-iman merasakan
hal yang sama dengan yang dia rasakan. Begitu juga, dia ingin agar saudaranya
itu mendapatkan kebaikan seperti yang dianugerahkan kepadanya. Hal ini bisa
terealisasi manakala dada seorang Mukmin secara sempurna terselamatkan dari
penyakit dengki dan ngibul. Sebab sifat dengki mengindikasikan bahwa si
pendengki tidak suka bila kebaikan seseorang melebihi dirinya atau bahkan
menyamainya. Dia ingin agar kelebihan yang ada padanya selalu diatas orang lain
dan tidak ada orang yang menyainginya sedangkan keimanan mengindikasikan
sebaliknya; yaitu agar semua orang-orang yang beriman sama-sama diberikan
kebaikan seperti dirinya tanpa dikurangi sedikitpun. Oleh karena itu, dalam
KitabNya Allah memuji orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di muka bumi. Dia Ta'ala berfirman: "Negeri akhirat itu, Kami jadikan
untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di
(muka) bumi..". (Q.,s. 28/al-Qashash: 83). </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Diantara hadits yang semakna dengan hadits Anas diatas, adalah hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Mu'adz, bahwasanya dia bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang iman yang paling utama, maka
beliau bersabda: "iman yang paling utama adalah engkau mencintai karena Allah
dan membenci karena Allah, engkau pekerjakan lisanmu dalam berzikir kepada
Allah". Mereka lantas bertanya : kemudian apa lagi wahai Rasulullah! , beliau
menjawab: "engkau mencintai manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri
dan engkau benci (sesuatu yang buruk terjadi) terhadapnya sebagaimana engkau
membenci hal itu terjadi terhadap dirimu, dan engkau berkata dengan perkataan
yang baik atau engkau diam". Namun dalam memaparkan hadits ini, Mushannif
memakai lafazh "ruwiya" dimana dalam istilah hadits merupakan bentuk yang
menunjukkan "tamridh" alias hadits ini masih dipertanyakan keshahihannya dan
kevalidan sumbernya meskipun dari sisi makna adalah shahih. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="color: red; font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Implikasi dari terpatrinya sifat iman diatas </b></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Diantara implikasi dari tercapainya keimanan melalui sifat mencintai
saudara se-iman seperti tersebut diatas adalah bahwa sifat tersebut dapat
membawa pemiliknya masuk surga. Hal ini dipertegas dalam hadits-hadits lain,
diantaranya: hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Yazid bin Asad
la-Qasri, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadaku: "apakah kamu menginginkan surga?, aku berkata: Ya, lalu beliau
bersabda: "oleh karena itu, cintailah saudaramu sebagaimana engkau mencintai
dirimu sendiri". Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
'Abdullah bin 'Amru bin al-'Ash dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "barangsiapa yang ingin agar dirinya dijauhkan dari api neraka dan
dimasukkan ke surga, maka hendaklah saat dia menemui ajalnya dalam keadaan
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan dia memberikan kepada manusia sesuatu
yang dia suka hal itu diberikan kepadanya". </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hal
ini juga diterapkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari, dia berkata: Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "wahai Abu Dzar! Sesungguhnya aku melihatmu
seorang yang lemah, dan aku mencintaimu sebagaimana aku mencintai diriku
sendiri; janganlah engkau menjadi amir (pemimpin) atas dua orang, dan janganlah
pula engkau menjadi wali atas harta anak yatim". Mengomentari hadits ini,
Mushannif mengatakan bahwa beliau Shallallahu 'alaihi wasallam melarang Abu Dzar
untuk melakukan hal tersebut lantaran beliau memandang bahwa dia (Abu Dzar)
merupakan sosok yang lemah dalam hal itu (memimpin/leadership), sedangkan beliau
mencintai setiap orang yang lemah, termasuk Abu Dzar sendiri. Adapun kenapa
beliau dapat menjalankan tugas mengatur urusan orang banyak, hal itu karena
Allah telah memberikan kekuatan kepada beliau untuk melakukannya, dan
memerintahkan kepada beliau untuk mengajak seluruh makhluk agar loyal
terhadapnya serta mengembankan tugas kepada beliau untuk mengarahkan urusan
agama dan dunia mereka. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Ada
riwayat dari 'Ali bin Abi Thalib yang intinya menunjukkan bahwa dia
merealisasikan hadits Anas diatas sebagaimana Rasul juga telah
merealisasikannya, namun riwayat tersebut masih dipertanyakan keshahihannya
bahkan ada yang mengatakan kualitasnya lemah sekali. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="color: red; font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Permasalahan hadits </b></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><i>Ada beberapa permasalahan yang terkait dengan hadits diatas:
</i></span></div>
<ul><div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>1)
Masalah pelaku dosa-dosa besar (Murtakibul Kaba-ir)</b> </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Para
Ulama berbeda pendapat mengenai pelaku dosa-dosa besar; apakah dia seoraang
Mukmin tetapi iman nya kurang ataukah dia tidak dinamakan sebagai seorang Mukmin
tetapi disebut sebagai seorang Muslim?. Dalam hal ini terdapat dua pendapat yang
keduanya merupakan riwayat dari Imam Ahmad. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Sedangkan terhadap pelaku dosa-dosa kecil (Murtakibush Shagha-ir),
maka lebel "iman" tidak hilang darinya secara keseluruhan tetapi dia adalah
seorang Mukmin yang kurang imannya dan kekurangan ini terjadi sesuai dengan dosa
yang dilakukannya. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Mengenai pelaku dosa-dosa besar diatas, pendapat yang mengatakan
bahwa pelaku dosa-dosa besar adalah seorang Mukmin yang kurang imannya berasal
dari Jabir bin Abdullah (seorang shahabat), Ibnu Mubarak, Ishaq bin Rahawaih,
Abu 'Ubaid, dan lain-lain. Sementara itu, pendapat kedua yang mengatakan bahwa
pelaku dosa besar adalah seorang Muslim bukan Mukmin berasal dari Abu Ja'far,
Muhammad bin 'Ali. Mushannif menyebutkan bahwa ada sebagian ulama yang
menyatakan bahwa pendapat ini merupakan pendapat yang dipilih oleh Ahlus Sunnah.
</span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Berkaitan dengan iman, Abdullah bin Rawahah, Abu Darda', Imam Ahmad
dan lain-lain menyatakan bahwa iman itu seperti baju yang terkadang dipakai oleh
seseorang dan terkadang pula dicopotnya. Menurut Mushannif, makna dari ucapan
diatas adalah: bila seseorang telah dapat menyempurnakan sifat keimanan maka dia
akan memakainya dan bila keimanan tersebut berkurang sedikit maka dia akan
mencopotnya. Hal ini semua mengisyaratkan dapat terealisasinya iman yang
benar-benar sempurna yang tidak kurang sesuatupun dari kewajiban-kewajiban yang
berkaitan dengannya. Maksudnya, bahwa diantara ciri-ciri sifat iman yang wajib
adalah seseorang mencintai saudaranya se-iman sama seperti dia mencintai dirinya
sendiri. Begitu pula, dia tidak suka bila sesuatu terjadi terhadapnya sama
seperti dia tidak suka hal itu akan terjadi terhadap dirinya. Bila perasaan
semacam itu telah hilang dari jiwanya, maka karenanya pula imannya akan
berkurang. Terdapat hadits yang mendukung makna tersebut, yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Waatsilah bin al-Asqa' dari Abu Hurairah,
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cintailah manusia sebagaimana
engkau mencintai diri sendiri maka engkau akan menjadi seorang Muslim".
</span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>2)
Masalah orang yang menyombongkan diri dan berbuat kerusakan seperti yang
disinggung dalam ayat 83 surat al-Qashash diatas</b> </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
ayat 83 surat al-Qashash diatas disebutkan bahwa " Negeri akhirat itu, Kami
jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di (muka) bumi..". </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Ada
yang mengatakan bahwa ayat tersebut berlaku bila seseorang ingin menyombongkan
diri atas orang lain bukan karena hanya sekedar menonjolkan keindahan
(berindah-indah) semata. 'Ikrimah dan para Mufassir lainnya mengomentari ayat
ini dengan mengatakan: (maksudnya) kesombongan di muka bumi adalah
takabbur/berlaku sombong dan mencari kemuliaan serta kedudukan di sisi penguasa.
Sedangkan maksud dari berbuat kerusakan dalam ayat tersebut adalah melakukan
perbuatan maksiat. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
kaitannya dengan hal diatas, banyak hadits yang menyatakan bahwa orang yang
tidak suka orang lain melebihi kecantikan/ketampanan dirinya tidak berdosa.
Diantaranya, hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim dari Ibnu
Mas'ud radhiallâhu 'anhu, dia berkata: aku mengunjungi Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam yang saat itu disampingnya ada Malik bin Mararah ar-Rahawi, lantas aku
memergokinya berkata kepada Rasulullah: wahai Rasulullah! Engkau telah mellihat
bahwa Allah telah memberikan ketampanan kepadaku dan aku tidak suka seorang pun
yang melebihiku meskipun seukuran dua pasang sandal atau lebih, apakah hal ini
termasuk perbuatan melampaui batas? Beliau bersabda: "tidak, ini bukan termasuk
perbuatan melampaui batas, tetapi yang dikatakan melampau batas itu adalah orang
yang menolak dan mengingkari kebenaran. (perawi mengatakan: atau sabda
beliau-red) orang yang meremehkan kebenaran dan menyombongkan diri terhadap
manusia". </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
hadits ini Rasulullah menafikan ketidaksukaan terhadap orang yang melebihi diri
seseorang dalam keindahan rupa termasuk kategori "baghy" (melampaui batas) atau
"kibr" (menyombongkan diri). Bahkan beliau menafsirkan keduanya dengan: "menolak
dan mengingkari kebenaran dan takabbur. Juga menolak untuk menerimanya secara
sombong bila bertentangan dengan hawa nafsunya". Oleh karenanya, sebagian Salaf
berkata: Tawadhu' adalah menerima kebenaran dari siapa saja yang membawanya
meskipun lebih muda/kecil; barangsiapa yang menerima kebenaran dari siapa saja
yang membawanya meskipun dia muda atau tua, menyukai atau membencinya maka dia
adalah Mutawaadhi' (orang yang memiliki sifat tawadhu') sedangkan orang yang
menolak untuk menerima kebenaran secara sombong maka dia adalah Mutakabbir
(seorang yang memiliki sifat sombong). </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="color: red;"><b>3) Masalah tahadduts dengan nikmat</b> </span></span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Jika
seseorang mengetahui bahwa Allah menganugerahkan keistimewaan kepada dirinya
yang tidak dimiliki oleh orang lain lantas dia meceritakan hal itu kepada orang
banyak demi kepentingan yang bersifat keagamaan dan dia menceritakan hal itu
dalam rangka tahadduts binni'am (menceritakan nikmat) yang diberikan kepadanya.
Dalam hal ini juga dia melihat bahwa dirinya belum maksimal dalam bersyukur maka
hal ini adalah boleh. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Sikap
semacam ini ditunjukkan oleh Ibnu Mas'ud saat berkata: "sepanjang pengetahuanku,
tidak ada orang yang lebih mengetahui Kitabullah dari diriku". Meskipun begitu,
hal ini tidak menghalangi dirinya untuk selalu menginginkan agar orang-orang
dapat menyamainya dalam keistimewaan yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya
tersebut. Begitu juga, Ibnu 'Abbas pernah berkata: "sesungguhnya saat aku
mengkaji dan memahami ayat per-ayat dari Kitabullah, maka kala itu juga aku
ingin agar semua orang mengetahui apa yang aku ketahui". Demikian juga dengan
Imam asy-Syafi'i saat dia berkata: "aku ingin agar orang-orang yang mempelajari
ilmu ini (apa yang ia tulis dalam bukunya, dsb) tidak menisbatkannya kepadaku".
</span></div>
</ul>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Secara global, hendaklah seorang Mukmin mencintai kaum Mukminin
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, begitu pula dia tidak suka sesuatu
yang jelek terjadi terhadap mereka sebagaimana dia tidak suka hal itu terjadi
pada dirinya. Jika dia melihat ada kekurangan dalam masalah agama pada
saudaranya se-Islam maka dia berupaya dengan serius untuk sedapat mungkin
memperbaikinya. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
hal ini, sebagian Salaf menyatakan bahwa orang-orang yang mencintai saudaranya
karena Allah, mereka akan memandang dengan Nur Allah, mereka amat prihatin
terhadap kemaksiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat maksiat,
mencerca perbuatan tersebut dan berupaya merubahnya melalui nasihat,
menyayangkan bila raga mereka dibakar oleh api neraka. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Seorang Mukmin tidak dikatakan sebagai sebenar-benar Mukmin hingga
dia rela bila orang lain mendapatkan sesuatu yang baik sebagaimana dia rela hal
itu dia dapatkan juga, dan tidak lah dia dikatakan sebagai Mukmin bila melihat
kelebihan yang ada pada orang lain melebihi dirinya kemudian dia bercita-cita
ingin mendapatkan kelebihan itu pula namun bila kelebihan tersebut dalam masalah
yang bersifat keagamaan maka hal itu adalah baik sebab Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam juga pernah bercita-cita mendapatkan kedudukan yang dicapai melalui
mati syahid. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Karenanya, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah
boleh mendengki kecuali terhadap dua spesifikasi: seorang yang dikarunia oleh
Allah dengan harta, lalu dia infaqkan harta tersebut sepanjang siang dan malam;
dan seorang yang dikaruniai oleh Allah dengan Al-Qur'an lalu dia membacanya
(dengan mentadabburinya) sepanjang malam dan siang". </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dalam
hadits yang lain dijelaskan juga bahwa orang yang melihat saudaranya menafkahkan
hartanya di jalan ketaatan, kemudian dia berkata pada dirinya: "andaikan saya
memiliki harta seperti itu niscaya akan saya lakukan begini dan begitu (di jalan
ketaatan)", maka orang tersebut mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang
memiliki harta dan menafkahkan hartanya tersebut di jalan ketaatan. Akan tetapi
hal ini tidak berlaku dalam masalah duniawi dan tidak baik bercita-cita seperti
itu (lihat Q.,s. al-Qashash: 79-80). </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Yang
jelas, hendaknya seorang Mukmin bersedih bila dia tidak dapat melakukan dan
mendapatkan kelebihan dalam hal yang bersifat keagamaan, oleh karena itu
diperintahkan kepadanya dalam hal ini untuk memandang kepada orang yang lebih
dari dirinya dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan seluruh kekuatan dan
kemampuan yang ada padanya. Allah berfirman: "…dan untuk yang demikian itu
hendaknya orang berlomba-lomba". (Q.,s. 83/al-Muthaffifiin: 26). Dia tidak boleh
membenci siapapun yang menyamainya dalam hal ini bahkan amat senang bila semua
orang berlomba-lomba di dalamnya dan mengajak orang kepada hal itu. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Inilah tingkatan yang sempurna dalam memberi nashihat kepada kaum
Muslimin. Al-Fudhail bin 'Ayadh berkata: "jika kamu ingin agar orang lain
sepertimu maka kamu dianggap belum melaksanakan nasihat karena Tuhanmu,
bagaimana tidak? Sebab (dengan begitu berarti) anda ingin agar kondisi mereka di
bawah anda". Disini al-Fudhail mengisyaratkan bahwa memberi nasihat kepada
mereka artinya dia ingin agar mereka melebihi dirinya. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Dan
inilah kedudukan dan tingkat yang tinggi dalam memberikan nasihat namun hal ini
bukan merupakan suatu kewajiban. Sebenarnya yang diperintahkan oleh syara'
adalah keinginannya agar mereka sama seperti dirinya, meskipun demikian bila
seseorang melebihi dirinya dalam masalah yang bersifat keagamaan maka dia mesti
berusaha untuk mendapatkannya dan bersedih atas ketidak maksimalannya di
dalamnya. Hal semacam ini bukan dikategorikan sebagai hasad (dengki) atas
karunia yang diberikan oleh Allah kepada mereka akan tetapi dalam rangka
berlomba-lomba dengan mereka dalam kebaikan. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Bila
seorang Mukmin merasa bahwa dirinya masih belum maksimal dalam menggapai
kedudukan yang tinggi dalam masalah yang bersifat keagamaan, maka dia akan
mendapatkan dua keuntungan: Pertama , dia akan berupaya untuk mendapatkan
kedudukan tersebut dan ingin terus meningkatkannya. Kedua, dia selalu melihat
dirinya masih memiliki kekurangan; hal ini berimplikasi kepada sikap ingin agar
kaum Mukminin lebih baik dari dirinya karena dia tidak rela kondisi mereka sama
seperti dirinya tersebut sebagaimana ketidakrelaannya dengan apa yang terjadi
terhadap dirinya bahkan dia akan berusaha memperbaikinya. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Muhammad bin Waasi' berkata kepada anaknya: " mudah-mudahan Allah
tidak memperbanyak di kalangan kaum Muslimin orang seperti bapakmu ini". Dengan
demikian, bilamana seseorang tidak rela terhadap dirinya maka bagaimana mungkin
dia menginginkan kaum Muslimin sama kondisinya seperti dirinya dan memberikan
nasihat kepada mereka? Bahkan selayaknyalah dia menginginkan agar kondisi mereka
lebih baik dari dirinya dan ingin agar kondisi dirinya selalu lebih baik dari
kondisi yang tengah dialaminya. </span></div>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b>Intisari Hadits </b></span></div>
<ul>
<li>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Hendaknya seorang Mukmin mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri, begitu pula dia tidak suka bila saudaranya
mendapatkan sesuatu yang tidak baik sebagaimana dia tidak suka hal itu terjadi
pada dirinya. </span></div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Syara' memerintahkan agar seorang Mukmin selalu menginginkan
saudaranya mendapatkan kelebihan yang sama seperti yang Allah anugerahkan
kepadanya, namun adalah merupakan tingkatan memberi nasihat yang tinggi bila dia
ingin agar saudaranya itu melebihi dirinya dalam hal tersebut. </span></div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Berlomba-lomba dalam ketaatan dan kebaikan bukan termasuk melampaui
batas dan hal yang dilarang bahkan dianjurkan. </span></div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="margin: 0px 5px 10px 10px;">
<span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">Menceritakan nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita dalam
rangka bersyukur adalah dibolehkan. Wallaahu a'lam</span> </div>
</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-25931376269652681972013-06-02T08:59:00.001+07:002013-06-02T08:59:22.089+07:00manfaatkanlah 5 hal sebelum datangnya 5 hal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<strong><span style="color: #993300; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Oleh
: Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Adhim Al-Badawi </span></strong><span style="color: #993300; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><br /><strong><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">(Al-Ashalah
nomor 18, 15 Muharram 1419) </span></strong></span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dari
Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
bahwasannya beliau berkata kepada seorang laki-laki untuk menasihatinya :
</span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">إِغْتَنِمْ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">خَمْساًَ قًبْلَ خَمْسٍِ : حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
وَصِحَّتَكَ قَبْلَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">سَقَمِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَشَبَابَكَ قَبْلَ
هَرَمِكَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: #660000; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Manfaatkanlah
lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain) : Hidupmu sebelum
matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa
mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Hadits
ini merupakan nasihat yang lengkap dan sangat berharga dari Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam. Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah
utusan Allah yang memiliki sifat kasih dan sayang kepada umatnya, sehingga
beliau menerangkan perkara-perkara yang sangat dibutuhkan oleh mereka.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Allah
menerangkan sifat beliau dalam Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
</span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ
مَا عَنِتّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ
رّحِيمٌ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, penderitaanmu terasa
berat olehnya, dia sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. At-Taubah : 128]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Sesungguhnya
kaum muslimin termasuk kita sangat membutuhkan nasihat ini. Kita saksikan
hari-hari berlalu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, tetapi simpanan kebaikan
kita tidak bertambah banyak. Kita masih banyak menyia-nyiakan hidup kita untuk
untuk bermain dan melakukan perbuatan sia-sia. Orang-orang banyak melewati waktu
yang sangat berharga hanya untuk menikmati musik, lagu, TV, berbagai permainan,
serta kesenangan lainnya, sekedar mengikuti nafsu syahwat.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dengarlah
dan perhatikanlah firman Allah berikut ini : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَأَنفِقُواْ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">مِن مّا رَزَقْنَاكُمْ مّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ
الْمَوْتُ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">فَيَقُولُ رَبّ لَوْلآ أَخّرْتَنِيَ إِلَىَ أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَأَصّدّقَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَأَكُن مّنَ الصّالِحِينَ * وَلَن يُؤَخّرَ اللّهُ نَفْساً
إِذَا جَآءَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">أَجَلُهَآ وَاللّهُ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata,”Ya Rabbku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)-ku sebentar saja, sehingga aku
dapat bersedekah dan aku menjadi orang-orang shalih”. Dan Allah sekali-kali
tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Al-Munafiquun : 10-11]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">1.
Memanfaatkan hidup sebelum datang kematian </span></strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam memberi nasihat kepada seseorang supaya
memanfaatkan hari-hari selama hidupnya sebelum matinya. Hidup merupakan nikmat
yang besar. Hari-hari dalam kehidupan merupakan kenikmatan. Karenanya setiap
kali bangun dari tidurnya, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengucapkan
: </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الحَمْـدُ لِلّهِ الّذِيْ أََحْـيَانَا بَعْـدَ مَا
أََمَاتَـنَا وَإِلَيْهِ النُّـشُوْر</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Segala
puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya
kepada-Nya tempat kembali”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. Bukhari]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Hal
itu disebabkan oleh karena pada hari itu seseorang berkesempatan bertaubat dan
memperbanyak perbuatan baiknya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">خيركم من طال عمره وحسن عمله</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Sebaik-baik
kalian adalah orang yang panjang usianya dan bagus amalnya”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. At-Tirmidzi]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Orang
yang berusia panjang disertai dengan amal shalih, dia akan mencapai derajat yang
tinggi serta kenikmatan yang abadi. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
membedakan dua orang shahabat (yang beliau persaudarakan). Shahabat pertama
meninggal dunia, tujuh hari kemudian disusul oleh shahabat yang kedua.
Diriwayatkan dari ‘Ubaidillah bin Khalid As-Sulami : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">أخى</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">رسول الله صلى الله عليه وسلم بين رجلين فقتل أحدهما ومات الأخر
بعده</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">بجمعة أو نحوها فصلينا عليه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم
ما قلتم</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">فقلنا دعونا له و قلنا اللهم اغفرله وألحقه بصاحبه فقال رسول
الله صلى</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الله عليه وسلم فأين صلاته بعد صلاته وصومه بعد صومه إن بينهما
كما بين</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">السماء والأرض</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam mempersaudarakan dua orang laki-laki. Lalu salah
seorang di antara keduanya meninggal, kemudian yang satunya meninggal juga
sepekan setelah itu. Kami menshalatinya, lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda,<em><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">”Apa
yang kalian ucapkan?”</span></em>. Mereka menjawab : “Kami berdoa untuknya, kami
katakan,”Ya Allah, ampunilah dia dan pertemukanlah dia dengan saudaranya”. Maka
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : <em><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">“Dimana
(pahala) shalat orang ini setelah shalatnya (orang yang meninggal lebih dahulu)?
Dimana (pahala) puasa orang ini setelah puasanya (orang ini)? Jarak antara kedua
shahabat ini seperti jarak langit dan bumi”</span></em> [HR. Abu Dawud dan
An-Nasa’i]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Perhatikanlah
wahai saudaraku – semoga Allah merahmati kita – bagaimana seorang yang mati di
atas ranjangnya bisa melebihi saudaranya yang mati syahid, derajatnya melampaui
derajat saudaranya hanya karena waktu satu pekan yang Allah karuniakan kepadanya
(lalu waktu itu dimanfaatkan untuk beramal shalih). Bagaimana kalau dia hidup
satu tahun lagi atau lebih ? </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Marilah
kita manfaatkan hidup kita, wahai saudara-saudaraku! </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Hendaknya
kita sadar, bahwa kematian itu datangnya tiba-tiba. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Kematian
itu tidak mengenal usia tertentu, dia tidak mengenal waktu-waktu tertentu dan
juga penyakit-penyakit tertentu. Hal ini bertujuan supaya manusia mewaspadainya,
menyiapkan diri untuk menemui kematian. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Wahai
hamba-hamba Allah, janganlah kalian menjadikan agama sebagai mainan!! Janganlah
kalian tertipu oleh kehidupan dunia!! Janganlah tipuan-tipuan itu membuatmu
tertipu dari Allah. </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">إِنّ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">اللّهَ عِندَهُ عِلْمُ السّاعَةِ وَيُنَزّلُ الْغَيْثَ
وَيَعْلَمُ مَا فِي</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا
تَدْرِي</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">نَفْسٌ بِأَيّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنّ اللّهَ عَلَيمٌ
خَبِيرٌ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mendalam Pengetahuan-Nya”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Luqman : 34]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Allah
sudah memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang yang sudah mati meminta
supaya mereka dikembalikan di dunia ketika mereka tahu betapa berharganya hidup.
Allah berfirman :</span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">حَتّىَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبّ ارْجِعُونِ *
لَعَلّيَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاّ إِنّهَا كَلِمَةٌ
هُوَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىَ يَوْمِ
يُبْعَثُونَ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">(Demikianlah
keadaan orang-orang itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari
mereka, dia berkata,”Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat
amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada
dinding sampai hari mereka dibangkitkan</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Al-Mukminuun : 99-100]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Qatadah
rahimahullah berkata,”Demi Allah, dia tidak meminta dikembalikan agar bisa
berkumpul dengan keluarganya, tidak pula supaya bisa mengumpulkan harta atau
memenuhi nafsu syahwatnya. Akan tetapi dia meminta hidup kembali supaya bisa
berbuat taat” [Tafsir Ibnu Katsir 3/225]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Allah
berfirman : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">يَأَيّهَا</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ
أَوْلاَدُكُمْ عَن</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">ذِكْرِ اللّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَـَئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span>. </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَأَنفِقُواْ مِن مّا رَزَقْنَاكُمْ مّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ
أَحَدَكُمُ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الْمَوْتُ فَيَقُولُ رَبّ لَوْلآ أَخّرْتَنِيَ إِلَىَ أَجَلٍ
قَرِيبٍ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">فَأَصّدّقَ وَأَكُن مّنَ الصّالِحِينَ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagaian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kami;
lalu ia berkata : “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sebentar saja, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang shalih”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Al-Munafiquun : 9-10]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Semua
orang yang melanggar syari’at akan menyesal ketika sakaratul-maut. Mereka
meminta ditangguhkan walaupun hanya sesaat untuk mendapatkan kembali apa yang
mereka tinggalkan. Satu hal yang mustahil !! Semua yang terjadi telah berlalu,
tidak akan kembali ! </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Allah
berfirman : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَأَنذِرِ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">النّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الّذِينَ
ظَلَمُوَاْ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">رَبّنَآ أَخّرْنَآ إِلَىَ أَجَلٍ قَرِيبٍ نّجِبْ دَعْوَتَكَ
وَنَتّبِعِ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">الرّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُوَاْ أَقْسَمْتُمْ مّن قَبْلُ مَا
لَكُمْ مّن</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">زَوَالٍ. وَسَكَنتُمْ فِي مَسَـَكِنِ الّذِينَ ظَلَمُوَاْ
أَنفُسَهُمْ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَتَبَيّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ
الأمْثَالَ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dan
berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang
adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang dhalim : “Ya Rabb kami,
beri tangguhlah kami (kembalikan kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang
singkat, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan akan mengikuti rasul-rasul”.
(Kepada mereka dikatakan) : “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah
bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa, dan kamu telah berdiam di
tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan
telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami
berikan kepadamu beberapa perumpamaan”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Ibrahim : 44-45].</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">2.
Memanfaatkan kesehatan</span></strong><b><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><br /><strong><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">3.
Memanfaatkan waktu luang </span></strong></span></b><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Kesehatan
adalah mahkotanya orang sehat. Kesehatan tidak terlihat nilainya kecuali oleh
orang yang sakit. Demikian juga waktu luang adalah nilai yang sangat tinggi yang
tidak disadari kecuali oleh orang yang sibuk.</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Diriwayatkan
oleh Al-’Allamah Syam yang bernama Jamaluddin Al-Qasimi rahimahullah. Beliau
jalan kaki bersama teman-temannya kemudian beliau melewati warung kopi. Beliau
lihat di warung itu banyak orang yang sedang bermain. Beliau diam sejenak, lalu
beliau ditanya tentang diamnya itu, kemudian beliau berkata,”Kalau seandainya
mereka menjual waktu mereka kepadaku, aku pasti akan membelinya”.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Wahai
hamba-hamba Allah, marilah kita manfaatkan kesehatan kita! Kita manfaatkan untuk
puasa, shalat malam, berjihad, beribadah ke masjid, menuntut ilmu, dan lainnya.
Marilah kita manfaatkan sebelum diuji dengan sakit. Ketika itu kita berharap
untuk bisa puasa tapi tidak mampu. Berharap bisa shalat sambil berdiri, tapi
tidak bisa berdiri. Berharap bisa berangkat menuju masjid, tapi kedua kaki tidak
kuat untuk menyangga badan. Maka kita akan menyesali hari-hari ketika kita masih
mampu melakukan semua ibadah, tapi tidak memanfaatkannya! </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Hendaknya
kita isi waktu-waktu luang kita dengan amalan-amalan shalih yang berguna bagi
kita sendiri. Sebab di saat sibuk kita akan berharap bisa mempunyai waktu luang
untuk membaca buku dan menghadiri pengajian, tapi tidak mendapatkan waktu itu.
Kita pun akan menyesali waktu-waktu yang telah tersia-siakan.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ketahuilah
wahai hamba-hamba Allah, jika kita sudah memanfaatkan waktu sehat dan waktu
luang untuk taat kepada Allah, lalu kita sakit atau melakukan perjalanan jauh,
maka akan dituliskan buat kita pahala seperti pahala amalan yang dilakukan
ketika sehat dan luang. Sebagaimana telah dijelaskan Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam dalam sabdanya : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما
صحيحا</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Apabila
seorang hamba sakit atau dalam perjalanan, maka dituliskan baginya pahala
seperti apa yang ia lakukan ketika ia sehat dan tidak melakukan
perjalanan”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. Bukhari]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Akan
tetapi kebanyakan manusia melalaikan hal itu. Oleh karenanya Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">نعمتان مغبون فـيهما كثير من الناس : الصحة
والفراغ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Ada
dua nikmat dimana banyak orang yang rugi (atas kedua nikmat itu), yaitu nikmat
sehat dan waktu luang”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. Bukhari]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Kata
<em><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">Maghbuun</span></em>
(</span><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">مغبون</span></strong><span dir="ltr"></span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span>) dalam hadits di atas pada dasarnya terjadi pada jual beli.
Dengan ini Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam ingin menjelaskan bahwa orang rugi
secara hakiki adalah orang sehat dan memiliki waktu luang lalu tidak bisa
memanfaatkan keduanya. Ibaratnya orang memiliki permata yang sangat mahal lalu
ditukar dengan kotoran hewan yang tidak berharga. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ibnu
Baththal rahimahullah berkata,”Maksud hadits ini adalah seseorang tidak akan
memiliki waktu senggang sampai ia berkecukupan secara ekonomi serta berbadan
sehat. Barangsiapa yang memperoleh hal tersebut (berkecukupan dan berbadan
sehat) maka hendaklah ia bertekad agar tidak rugi dengan cara mensyukuri nikmat
yang Allah berikan kepadanya. Di antara syukur kepada-Nya adalah dengan mentaati
perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Barangsiapa
meremehkan hal ini, dialah orang yang rugi”. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ibnul-Jauzi
rahimahullah berkata,”Terkadang ada orang yang memiliki badan sehat namun tidak
memiliki waktu luang disebabkan oleh pekerjaannya. Terkadang juga ada orang yang
kaya tetapi dia sakit. Jika ada orang yang memiliki kedua hal tersebut, lalu dia
malas untuk berbuat taat, maka dialah orang yang rugi”. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Untuk
lebih jelasnya, dunia ini adalah ladang, di sana ada perniagaan yang
keberuntungannya akan nampak di akhirat. Barangsiapa menggunakan waktu luang dan
waktu sehatnya untuk berbuat taat kepada Allah, maka dia adalah orang yang
berbahagia. Barangsiapa yang menggunakannya untuk berbuat maksiat maka dialah
orang yang rugi. Karena waktu luang akan diikuti oleh kesibukan dan sehat akan
diiringi oleh sakit. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ath-Thiibi
rahimahullah mengatakan,”Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam membuat permisalan
bagi mukallaf (orang yang telah dibebani beban syari’at) dengan seorang pedagang
yang punya modal. Pedagang ingin mencari untung dengan tetap menjaga keutuhan
modalnya. Caranya adalah dengan memilih orang untuk dimodali dan dia harus jujur
dan benar supaya tidak rugi. Kesehatan dan waktu luang adalah modal. Maka
semestinya seorang hamba mengisinya dengan keimanan dan memerangi hawa nafsu dan
setan, supaya meraih keuntungan di dunia dan akhirat. Janganlah dia mentaati
hawa nafsu dan setan agar modal dan keuntungannya tidak hilang sia-sia.
Kehilangan modal dan keuntungan adalah kerugian yang besar”.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Hadits
ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya di awal bab Ar-Riqaaq,
kemudian diiringi dengan hadits Anas dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,
beliau bersabda : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">اللهم لا عيش إلا عيش الأخرة</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Ya
Allah, tidak ada kehidupan (hakiki) kecuali kehidupan akhirat”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[HR. Bukhari dan Muslim]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ibnul-Munayyir
rahimahullah berkata,”Hubungan maksud hadits yang diriwayatkan Anas
radliyallaahu ‘anhu dengan hadits Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma adalah
banyak orang tertipu dengan kesehatan dan waktu luang, karena mereka lebih
mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat. Maka Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam ingin menunjukkan bahwa kehidupan yang mereka
geluti tidak ada artinya sedikitpun, sedangkan kehidupan yang mereka tinggalkan,
itulah kehidupan yang sebenarnya. Barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka
dialah orang yang rugi”. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Oleh
karena itu As-Salafush-Shalih lebih tamak terhadap waktu dibandingkan kita. Di
antara kita ada yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktunya, bagaimana
mengisi waktu luangnya? Kita terkadang mendengar dua orang yang berkata kepada
temannya : “Ayo kita habiskan waktu, atau menghilangkan waktu”. Sementara pada
salaf sangat tamak pada menit, bahkan detik waktu. Kita lihat mereka saling
menasihatkan hal itu. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Inilah
dia Ibnul-Jauzi rahimahullah yang berkata kepada putranya,”Wahai anakku,
barangsiapa yang mengucapkan subhaanallaahi wabihamdihi maka ditanamkan untuknya
satu pohon kurma di surga. Perhatikanlah, orang-orang yang menyia-nyiakan
waktunya, alangkah banyaknya pohon kurma yang disia-siakan”.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Diriwayatkan
dari sebagian Salaf, jika dikatakan kepadanya : “Berhentilah, saya ingin
berbicara dengan Anda”; maka dia menjawab : “Tahanlah (jalannya) matahari”.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Sebagian
ulama salaf jika mereka didatangi tamu, maka dia akan memuliakan tamunya itu dan
menjamunya dengan sebaik-baiknya. Jika para tamunya itu berlama-lama di sana,
maka dia akan mengatakan : “Tidakkah kalian segera pulang?”.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">4.
Memanfaatkan masa muda </span></strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Masa
muda adalah masa untuk berkarya dan masa berjihad. Masa muda merupakan masa yang
sangat berharga seumur hidup. Barangsiapa yang memanfaatkan untuk dirinya, dia
akan beruntung dan selamat. Dia juga akan berada di bawah naungan Allah ketika
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Barangsiapa
menyia-nyiakan masa muda dalam hawa nafsu dan berfoya-foya, maka dia rugi. Jika
dia mati mendadak, niscaya dia akan sangat menyesal. Dan jika dia hidup sampai
tua, dia juga akan menyesal. Karena jika ia mati, amalnya terputus dan jika ia
sudah tua, badannya bungkuk, kakinya lemah, pendengaran dan penglihatannya
berkurang, dan dia tidak mampu beramal shalih sebagaimana yang diinginkan.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Benarlah
perkataan orang : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">ألا ليت الشباب يعود يوما</span></strong><b><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><br /></span></b><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">فأخبره بما فعل المشيب</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Seandainya
masa muda itu kembali sehari saja..........</span></em><i><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><br /><em><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">Saya
akan beritahukan penyesalan orang yang sudah tua..........
</span></em></span></i><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Wahai
para pemuda, manfaatkanlah siangmu untuk puasa, malammu untuk shalat, langkahmu
untuk pergi ke masjid. Janganlah engkau jadikan waktu siangmu untuk bermain.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Jangan
jadikan bergadangmu untuk sesuatu yang tidak berharga. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dan
jangan jadikan langkahmu untuk mendurhakai Allah. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Jika
engkau berada di waktu pagi maka janganlah engkau menunggu sore. Jika engkau
berada di waktu sore, janganlah menunda sampai hari esok. Gunakan waktu sehatmu
untuk mencari bekal di waktu sakit, dan hidupmu untuk mencari bekal di waktu
sesudah mati. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><br /><strong><span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; mso-bidi-font-family: Arial;">5.
Memanfaatkan kekayaan </span></strong></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Kekayaan
termasuk nikmat Allah. Orang yang diberi kekayaan wajib menyadari karunia Allah
kepadanya dan wajib menyadari rahasia karunia ini. Nabi Sulaiman ‘alaihis-salam
telah menjelaskan rahasia nikmat kekayaan dalam ucapan beliau sesudah melihat
singgasana Bilqis berada di hadapan beliau. Beliau berkata :
</span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">هَـَذَا مِن فَضْلِ رَبّي لِيَبْلُوَنِيَ أَأَشْكُرُ أَمْ
أَكْفُرُ</span></strong><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Ini
termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah
kufur?”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. An-Naml : 40]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Oleh
karena itu seorang hamba wajib memanfaatkan masa kayanya, menginfakkan sebagian
harta yang Allah berikan. Hendaklah dia betul-betul menghindari sifat bakhil dan
sifat menahan karunia Allah. Allah telah berfirman : </span></div>
<div align="right" style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: right;">
<strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">وَلاَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">يَحْسَبَنّ الّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ آتَاهُمُ اللّهُ مِن
فَضْلِهِ هُوَ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">خَيْراً لّهُمْ بَلْ هُوَ شَرّ لّهُمْ سَيُطَوّقُونَ مَا
بَخِلُواْ بِهِ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَللّهِ مِيرَاثُ السّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَاللّهُ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Tahoma;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Tahoma','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-ascii-font-family: 'Arial Narrow'; mso-hansi-font-family: 'Arial Narrow';">بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> </span></strong><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">”Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">
[QS. Aali Imran : 180]. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Dan
masih banyak lagi ayat dan hadits yang mengancam orang-orang yang bakhil.
Kiranya satu ayat di atas sudah cukup untuk mendorong kita untuk memanfaatkan
harta yang Allah amanahkan kepada kita. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Inilah
di antara nasihat-nasihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada
ummatnya. Nasihat yang sangat berharga. Barangsiapa yang ingin selamat serta
beruntung dalam kehidupan dunia dan akhirat, maka hendaklah ia mendengarkan dan
berusaha melaksanakan nasihat beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. Sedangkan
orang yang enggan untuk mengikuti nasihat beliau, maka itulah orang-orang yang
sesat dan merugi. </span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Mudah-mudahan
Allah senantiasa membantu kita dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya melalui
tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
</span></div>
<div style="background: white; line-height: 19.2pt; text-align: justify;">
<em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;">Ditulis
ulang oleh : Abu Al-Jauzaa’ 1427</span></em><span style="color: black; font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt; mso-bidi-font-family: Arial;"></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-91457563787597418592013-06-02T08:47:00.001+07:002013-06-02T08:47:37.727+07:00keutamaan sabar menghadapi cobaan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Oleh
: Majdi As-Sayyid Ibrahim</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata :”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjenguk-ku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. ‘Gembirakanlah wahai
Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan
kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”.
[1]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Wahai
Ukhti Mukminah !</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Sudah
barang tentu engkau akan menghadapi cobaan di dalam kehidupan dunia ini. Boleh
jadi cobaan itu menimpa langsung pada dirimu atau suamimu atau anakmu ataupun
anggota keluarga yang lain. Tetapi justru disitulah akan tampak kadar imanmu.
Allah menurunkan cobaan kepadamu, agar Dia bisa menguji imanmu, apakah engkau
akan sabar ataukah engkau akan marah-marah, dan adakah engkau ridha terhadap
takdir Allah ?</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Wasiat yang
ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala
menasihati Ummu Al-Ala’ Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa
orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan
dosa-dosanya.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Selagi engkau
memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang
bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah
orang-orang yang sabar, sebagaimana firman Allah.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di
laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin,
maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang
bersabar dan banyak bersyukur”. [Asy-Syura : 32-33]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Engkau juga
akan mendapatkan bahwa Allah memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung
mereka. Firman-Nya.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan,
mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang
yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Engkau juga
akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah,
sebagaimana firman-Nya.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran :
146]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Engkau juga
akan mendapatkan bahwa Allah memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipat gandakannya tanpa
terhitung. Firman-Nya.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl :
96]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Bahkan engkau
akan mengetahui bahwa keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka
akan mejadi milik orang-orang yang sabar. Firman Allah.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil
mengucapkan) :’Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu” [Ar-Ra'd : 23-24]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Benar. Semua
ini merupakan balasan bagi orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan. Lalu
kenapa tidak ? Sedangkan orang mukmin selalu dalam keadaan yang baik
?.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Dari
Shuhaib Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah
baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya.
Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya”.
[2]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Engkau harus
tahu bahwa Allah mengujimu menurut bobot iman yang engkau miliki. Apabila bobot
imanmu berat, Allah akan memberikan cobaan yang lebih keras. Apabila ada
kelemahan dalam agamamu, maka cobaan yang diberikan kepadamu juga lebih ringan.
Perhatikalah riwayat ini.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dari Sa’id bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku pernah bertanya
: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling keras cobaannya ?. Beliau
menjawab. Para nabi, kemudian orang pilihan dan orang pilihan lagi. Maka
seseorang akan diuji menurut agamanya. Apabila agamanya merupakan (agama) yang
kuat, maka cobaannya juga berat. Dan, apabila di dalam agamanya ada kelemahan,
maka dia akan diuji menurut agamanya. Tidaklah cobaan menyusahkan seorang hamba
sehingga ia meninggalkannya berjalan di atas bumi dan tidak ada satu kesalahan
pun pada dirinya”.[3]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dari Abu Sa’id Al-Khudry Radhiyallahu anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu
kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas ditanganku di atas
selimut. Lalu aku berkata.’Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada
dirimi’. Beliau berkata :’Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada
kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya.’Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang paling berat cobaannya ?. Beliau menjawab. ‘Para nabi. Aku
bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi?. Beliau menjawab.’Kemudian
orang-orang shalih. Apabila salah seorang di antara mereka diuji dengan
kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan
kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, apabila salah seorang diantara
mereka sungguh merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara
kamu yang senang karena kemewahan”. [4]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata :</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga
hartanya, sehingga dia bersua Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu
kesalahanpun”. [5]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Selagi engkau
bertanya :”Mengapa orang mukmin tidak menjadi terbebas karena keutamaannya di
sisi Rabb.?”.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Dapat
kami jawab :”Sebab Rabb kita hendak membersihkan orang Mukmin dari segala
maksiat dan dosa-dosanya. Kebaikan-kebaikannya tidak akan tercipta kecuali
dengan cara ini. Maka Dia mengujinya sehingga dapat membersihkannya. Inilah yang
diterangkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap Ummul ‘Ala dan Abdullah
bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud pernah berkata.”Aku memasuki tempat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang demam, lalu aku berkata.’Wahai
Rasulullah, sesungguhnya engkau sungguh menderita demam yang sangat
keras’.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata.”Benar. Sesungguhnya aku demam layaknya
dua orang diantara kamu yang sedang demam”.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Abdullah bin
Mas’ud berkata.”Dengan begitu berarti ada dua pahala bagi engkau
?”</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Beliau
menjawab. “Benar”. Kemudian beliau berkata.”Tidaklah seorang muslim menderita
sakit karena suatu penyakit dan juga lainnya, melainkan Allah menggugurkan
kesalahan-kesalahannya dengan penyakit itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan
daun-daunnya”. [6]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Dari
Abi Sa’id Al-Khudry dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhuma, keduanya pernah
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Tidaklah seorang Mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran
yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya”.
[7]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Sabar
menghadapi sakit, menguasai diri karena kekhawatiran dan emosi, menahan lidahnya
agar tidak mengeluh, merupakan bekal bagi orang mukmin dalam perjalanan hidupnya
di dunia. Maka dari itu sabar termasuk dari sebagian iman, sama seperti
kedudukan kepala bagi badan. Tidak ada iman bagi orang yang tidak sabar,
sebagaimana badan yang tidak ada artinya tanpa kepala. Maka Umar bin
Al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata. “Kehidupan yang paling baik ialah
apabila kita mengetahuinya dengan berbekal kesabaran”. Maka andaikata engkau
mengetahui tentang pahala dan berbagai cobaan yang telah dijanjikan Allah
bagimu, tentu engkau bisa bersabar dalam menghadapi sakit. Perhatikanlah riwayat
berikut ini.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Dari Atha’ bin Abu Rabbah, dia berkata. “Ibnu Abbas pernah berkata kepadaku.
‘Maukah kutunjukkan kepadamu seorang wanita penghuni sorga .?. Aku menjawab.
‘Ya’. Dia (Ibnu Abbas) berkata. “Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata.’Sesungguhnya aku sakit ayan
dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diriku. Beliau berkata.’Apabila
engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah sorga. Dan,
apabila engkau menghendaki bisa berdo’a sendiri kepada Allah hingga Dia
memberimu afiat’. Lalu wanita itu berkata. ‘Aku akan bersabar. Wanita itu
berkata lagi. ‘Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo’alah kepada Allah bagi
diriku agar (auratku) tidak terbuka’. Maka beliau pun berdoa bagi wanita
tersebut”. [8]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Perhatikanlah,
ternyata wanita itu memilih untuk bersabar menghadapi penyakitnya dan dia pun
masuk sorga. Begitulah yang mestinya engka ketahui, bahwa sabar menghadapi
cobaan dunia akan mewariskan sorga. Diantara jenis kesabaran menghadapi cobaan
ialah kesabaran wanita muslimah karena diuji kebutaan oleh Rabb-nya. Disini
pahalanya jauh lebih besar.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Dari
Anas bin Malik, dia berkata.”Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">“Artinya :
Sesungguhnya Allah berfirman.’Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kebutaan) pada
kedua matanya lalu dia bersabar, maka Aku akan mengganti kedua matanya itu
dengan sorga” [9]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Maka
engkau harus mampu menahan diri tatkala sakit dan menyembunyikan cobaan yang
menimpamu. Al-Fudhail bin Iyadh pernah mendengar seseorang mengadukan cobaan
yang menimpanya. Maka dia berkata kepadanya.”Bagaimana mungkin engkau mengadukan
yang merahmatimu kepada orang yang tidak memberikan rahmat kepadamu
.?”</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Sebagian orang
Salaf yang shalih berkata :”Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya,
seakan-akan dia mengadukan Rabb-nya”.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Yang
dimaksud mengadukan di sini bukan membeberkan penyakit kepada dokter yang
mengobatinya. Tetapi pengaduan itu merupakan gambaran penyesalan dan penderitaan
karena mendapat cobaan dari Allah, yang dilontarkan kepada orang yang tidak
mampu mengobati, seperti kepada teman atau tetangga.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Orang-orang
Salaf yang shalih dari umat kita pernah berkata. “Empat hal termasuk simpanan
sorga, yaitu menyembunyikan musibah, menyembunyikan merahasiakan) shadaqah,
menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit”.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Ukhti
Muslimah !<br />Selanjutnya perhatikan perkataan Ibnu Abdi Rabbah Al-Andalusy :
“Asy-Syaibany pernah berkata.’Temanku pernah memberitahukan kepadaku seraya
berkata.’Syuraih mendengar tatkala aku mengeluhkan kesedihanku kepada seorang
teman. Maka dia memegang tanganku seraya berkata.’Wahai anak saudaraku,
janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah. Karena orang yang engkau keluhi
itu tidak lepas dari kedudukannya sebagai teman atau
lawan.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Kalau
dia seorang teman, berarti engkau berduka dan tidak bisa memberimu manfaat.
Kalau dia seorang lawan, maka dia akan bergembira karena deritamu. Lihatlah
salah satu mataku ini,’sambil menunjuk ke arah matanya’, demi Allah, dengan mata
ini aku tidak pernah bisa melihat seorangpun, tidak pula teman sejak lima tahun
yang lalu. Namun aku tidak pernah memberitahukannya kepada seseorang hingga
detik ini. Tidakkah engkau mendengar perkataan seorang hamba yang shalih (Yusuf)
:”Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”.
Maka jadikanlah Allah sebagai tempatmu mengadu tatkala ada musibah yang
menimpamu. Sesungguhnya Dia adalah penanggung jawab yang paling mulia dan yang
paling dekat untuk dimintai do’a”. [Al-Aqdud-Farid, 2/282]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Abud-Darda’
Radhiyallahu anhu berkata. “Apabila Allah telah menetapkan suatu taqdir,maka
yang paling dicintai-Nya adalah meridhai taqdir-Nya”. [Az-Zuhd, Ibnul Mubarak,
hal. 125]</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Perbaharuilah
imanmu dengan lafazh La ilaha illallah dan carilah pahala di sisi Allah karena
cobaan yang menimpamu. Janganlah sekali-kali engkau katakan :”Andaikan saja hal
ini tidak terjadi”, tatkala menghadapi taqdir Allah. Sesungguhnya tidak ada
taufik kecuali dari sisi Allah.</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">[Disalin dari
kitab Al-Khamsuna Wasyiyyah Min Washaya Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
Lin Nisa, Edisi Indonesia Lima Puluh Wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa
Sallam Bagi Wanita, Pengarang Majdi As-Sayyid Ibrahim, Penerjemah Kathur
Suhardi, Terbitan Pustaka Al-Kautsar]<br />_________<br />Foote Note<br />[1].
Isnadnya Shahih, ditakhrij Abu Daud, hadits nomor 3092<br />[2]. Ditakhrij Muslim,
8/125 dalam Az-Zuhud<br />[3]. Isnadnya shahih,ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor
1509, Ibnu Majah, hadits nomor 4023, Ad-Darimy 2/320, Ahmad 1/172<br />[4].
Ditakhrij Ibnu Majah, hadits nomor 4024, Al-Hakim 4/307, di shahihkan
Adz-Dzahaby<br />[5] Isnadnya Hasan, ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor 2510. Dia
menyatakan, ini hadits hasan shahih, Ahmad 2/287, Al-Hakim 1/346, dishahihkan
Adz-Dzahaby<br />[6]. Ditakhrij Al-Bukhari, 7/149. Muslim 16/127<br />[7]. Ditakhrij
Al-Bukhari 7/148-149, Muslim 16/130<br />[8]. Ditakhrij Al-Bukhari 7/150. Muslim
16/131]<br />[9]. Ditakhrij Al-Bukhari 7/151 dalamAth-Thibb. Menurut Al-Hafidz di
dalam Al-Fath, yang dimaksud habibatain adalah dua hal yang dicintai. Sebab itu
kedua mata merupakan anggota badan manusia yang paling dicintai. Sebab dengan
tidak adanya kedua mata, penglihatannya menjadi hilang, sehingga dia tidak dapat
melihat kebaikan sehingga membuatnya senang. dan tidak dapat melihat keburukan
sehingga dia bisa menghindarinya</span><br />
<span style="font-family: 'Arial Narrow','sans-serif'; font-size: 14pt;">Source : <a href="http://almanhaj.or.id/content/222/slash/0" target="_blank">http://almanhaj.or.id/content/222/slash/0</a></span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-13843312697512125902013-04-05T02:18:00.002+07:002013-04-05T02:18:42.877+07:00kumpulan transistor horisontal <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />2SD868 2SD2599 1500V 2.5A 50W<br />2SD869 2SD2599 1400V 3.5A 50W<br />2SD870 2SD2499 1500V 5A 50W<br />2SD871 2SD2459 1500V 6A 50W<br />2SD1425 2SD2599 1500V 2.5A 80W<br />2SD1426 2SD2599 1500V 3.5A 80W<br />2SD1427 2SD2499 1500V 5A 80W<br />2SD1428 2SD2539 1500V 6A 80W<br />2SD1553 2SD2599 1500V 2.5A 40W<br />2SD1554 2SD2599 1500V 3.5A 40W<br />2SD1555 2SD2499 1500V 5A 50W<br />2SD1556 2SD2539 1500V 6A 50W<br />2SD2089 2SD2599 1500V 3.5A 40W<br />2SD2095 2SD2586 1500V 5A 50W<br />2SD2125 2SD2539 1500V 6A 50W<br />2SD2253 2SD2638 1700V 6A 50W<br />2SD2348 2SC5280 1500V 8A 50W<br />2SD2349 2SC5280 1500V 10A 50W<br />2SD2428 2SD2553 1700V 8A 200W<br />2SD2454 2SD2638 1700V 7A 50W<br /><br /><br />2SD2578 1500V 8A 60W 25 inch<br />2SD2580 1500V 10A 70W 34 inch<br />2SD1876 1500V 3A 50W 21 inch<br />2SD1877 1500V 4A 50W 21 inch<br />2SD1878 1500V 5A 60W 21 inch<br />2SD1879 1500V 6A 60W 25 inch<br />2SD1880 1500V 8A 70W 29 inch<br />2SD1881 1500V 10A 70W 34 inch<br /><br /><br />Bu 2506D 1500V 3A 14/21 inch<br />Bu 2508D 1500V 4.5A 25 inch<br />Bu 2520D 1500V 6A 29 inch<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-32081307638660773852013-04-05T00:20:00.000+07:002013-04-05T00:20:00.552+07:00Kerusakan Pada Unit Color Televisi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kerusakan pada unit Color Televisi (CTV) merupakan kerusakan yang biasa sering ditemukan pada barang-barang elektronik. Dan ini biasanya sering terjadi setelah unit digunakan pada kurun waktu beberapa lama, serta bergantung pula pada faktor eksternal dan internal unit tersebut.<br /><br />Secara garis besar kerusakan unit CTV dibagi menjadi dua bagian, yaitu :<br /><br />1. Kerusakan System Software/Program.<br /><br />Kerusakan pada software biasanya tidak bisa terlihat oleh mata kita, kerusakan ini berbentuk data-data yg sudah disimpan pada IC program dan ini bisa kita perbaiki dengan cara me-reinstal atau re-adjust data-data pada IC tersebut.<br />Penyebab dari kerusakan ini bisanya dari sumber tegangan yang tdk stabil atau bisa dari pemakaian yang tidak sesuai dengan spesifikasi unit tersebut.<br />Gejala yang bisa dipastikan dari kerusakan akibat kerusakan software ini diantaranya adalah pada lampu LED mati atau menyala hanya warna LED merah tidak berkedip serta kondisi output VCC tegangan DC kerangkaian adalah normal.<br /><br />2. Kerusakan Komponent/Spare part.<br /><br />Sebelum kita melacak kerusakan pada komponen-komponen kita harus lihat dulu gejala kerusakan dari unit CTV tersebut, apakah unit :<br /><br /> Kondisi mati (tidak ada gambar, suara & Vcc).<br /> Kondisi masih hidup (gambar atau suara bermasalah).<br /> Kondisi standby (star awal hidup, kemudian langsung mati).<br /><br />Untuk kondisi a dan c tahapan awal yang bisa kita lakukan adalah dengan cara kita melakukan pengukuran tegangan pada :<br /><br /> Sumber tegangan VCC dibagian power supplainya (Switching regulator).<br /> Sinyal SDA(Serial Data), apakah ada atau tidak (normal ada dari 5V turun ke 3V).<br /> Sinyal SDC(Serial Clock), apakah ada /tidak (normal ada dari 5V turun ke 3V).<br /> Cek Komponen X-Tal.<br /> Sinyal Reset (Bila masih ada).<br /> Tegangan VCC yang lainnya.<br /> Cek lampu LED (Kedipan lampu 1X, 2X, 3X dst, bila ada artinya) bila proteksi bekerja.<br /><br />Untuk kondisi kerusakan b kita bisa lihat kerusakannya, apakah gambar atau suaranya kita bisa langsung cek ke bagian yg bersangkutan dengan cara pengukuran sinyal atau tegangan pada komponen-komponen. Bila memungkinkan coba lakukan penggantian IC Control Eeprom bila masalah ini terjadi, kemungkinan IC ini bisa menjadi penyebab kerusakannya.<br />
<br />
sumber: http://sharp.indonesia.com/</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-80904249139381720932013-04-01T01:29:00.000+07:002013-04-01T01:29:23.845+07:00unek-unek lelaki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">Jeritan hati seorang suami</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">wahai istriku..kau suruh aku untuk selalu setia</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">tapi kenapa kau khianati kepercayaanku</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">wahai istriku….. dulu kau berjanji akan menerima</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">segala kekuranganku,meskipun harus lapar sekalipun</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">kau suruh aku bekerja keras demi untuk dirimu dan
buah hati kita</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">tapi kamu tidak dapat memegang amanah yang ku
berikan..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">kenapa kau abaikan amanahku dengan
menghambur-hamburkan</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">hanya demi gengsimu….</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">wahai istriku kalau kau mencintaiku kenapa kau
menjelek2an </span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">diriku di belakangku..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">kenapa kau tidak menghargai perjuanganku…ketika aku
gagal meraih </span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">segala apa yang di impikan dirimu</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">wahai istriku …salahkah aku ..??</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">jika aku memilih orang yang dapat mengerti akan
diriku</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">salahkah..jika hatiku tertaut kepada wanita lain</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">sadarkah bahwa kamu tidak dapat menjadi sandaran
hidupku</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">egomu terlalu besar..sungguh aku tak sanggup
menghadapinya..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">kamu tak patut untuk ku jadikan teman hidup..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">meskipun kita telah hdp bersama2…</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">semakin lama aku hidup dengan kamu </span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">tabiat jelekmu sedikit demi sedikt muali terkuak</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">dan semakin jelas terlihat…</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">hingga aku pun semakin mengerti ,,,bahwa dirimu yang
sebenarnya </span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">untuk itu salahkah jika aku berpaling pada wanita
lain…</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">untuk apa kita mengarungi bahtera rumah tangga yang
penuh dengan</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">kemunafikan ,kebohongan,…kedustaan</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">sesungguhnya aku ingin hidup dengan sampai ajal
menjemput..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">tetapi karena egomu terlalu tinggi..</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="MsoIntenseReference">hingga aku kesulitan untuk menjalankan bahtera ini</span><span class="MsoIntenseReference"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-50062486680313579612013-03-08T15:59:00.002+07:002013-03-08T15:59:47.295+07:00kita belajar hidup lebih baik yuk?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />Bismillaahirrahmaanirrahiim<br /><br />Sobat,,, jika seorang yang telah menghancurkan hatimu, jangan biarkan dia menghancurkan juga hidupmu.<br /><br />Jangan tempatkan hatimu di tangan seseorang, hingga kamu yakin bahwa dia tahu bagaimana cara tuk menggenggamnya dengan erat.<br /><br />Dia yg mampu bersyukur dengan apa yg dia miliki, adalah dia yg selalu mampu temukan bahagia dalam dirinya sendiri.<br /><br />Jangan remehkan dirimu sendiri. Jadikan kekuranganmu sebagai motivasi tuk terus belajar menjadi pribadi lebih baik setiap hari.<br /><br />Kita dinilai dari yg kita ucapkan. Karena apa yg keluar dari mulut kita, mencerminkan apa yg ada didalam isi hati kita.<br /><br />Sblm kau bertindak, pikirkan. Sblm kau bicara, dengarkan. Sblm kau menghakimi, pahami. Sblm kau melupakan, maafkan.<br /><br />Jangan terus berharap pada dia yg telah pergi. Buktikan hidupmu lebih baik dan bahagia tanpa dirinya.<br /><br />Hanya karena kamu tengah mengalami hari yg buruk, tak berarti kamu harus merusak harinya orang lain.<br /><br />Kendalikan perasaanmu sebelum perasaanmu mengendalikanmu.<br /><br />Miliki hati yang tulus, hindari perasaan cemburu, jika kamu tak bisa menerima dirimu, tak ada orang lain yg akan melakukannya.<br /><br />Bantulah sahabatmu dengan apa yg kamu bisa, dengan ikhlas tanpa membenci, karena kita hidup untuk saling mengasihi.<br /><br />Bertindaklah dengan niat baikmu itu. Sekecil apapun tindakan akan sangat berarti dibandingkan hanya diam dan menunggu.<br /><br />Manusia diberikan kemampuan untuk memilih. Tentukan pilihan dengan hati dan logika, kemudian jalani tanpa penyesalan.<br /><br />Ikhlaslah menjalani hari ini, karena "Kedamaian hati dan ketentraman jiwa bersumber dari keikhlasan."<br /><br />Setiap orang berbeda, kamu harus menghargainya. Perbedaan itu indah, tapi kamu tak harus menyukai semuanya.<br /><br />Kamu pribadi yg dewasa jika kamu menolak tuk menyakiti mereka yg buatmu terluka, meski kamu punya kekuatan tuk melakukannya.<br /><br />Kau bs tersenyum kpd semua temanmu. Tp hanya tmn sejatimu yg dpt membedakan senyumanmu yg asli & yg palsu.<br /><br />Terkadang butuh sebuah jarak yg cukup jauh tuk buat kamu menyadari betapa seseorang sangat berarti dalam hidupmu.<br /><br />Kadang seseorang terus mencari bahagia dgn menunjukkan dia tak bahagia.<br /><br />Jika kamu bertemu dengannya, kenalkan dia pada CINTA. Selalu ada sebuah alasan tuk apa yg terjadi dalam hidupmu.<br /><br />Yang terpenting adalah kamu bisa belajar dan mengambil hikmahnya.<br /><br />Jangan memohon pada Tuhan tuk beri apa yg kamu inginkan. Berdoalah pada Tuhan tuk beri apa yg pantas kamu dapatkan.<br /><br />Hati-hatilah dalam berkata, perasaan bisa terluka. Lidahmu begitu dekat dgn otakmu, jangan biarkan mulutmu mengabaikan pikiranmu.<br /><br />Lebih mudah memaafkan sakit yg diberi oleh dia yg tak menyukaimu, daripada memaafkan luka yg diberi oleh dia yg mencintaimu.<br /><br />Dalam hidup, semakin kamu mampu memahami dirimu sendiri, semakin kamu mengerti apa yg mungkin membuat orang lain tersakiti.<br /><br />Apapun yg terjadi, Tuhan punya rencana besar untukmu. Percayalah, Dia tak akan buatmu terluka. Segalanya akan indah pada waktuNya.<br /><br />Hidup ini bukan tentang menyenangkan mereka yg menyukaimu, tapi tentang menyenangkan Tuhan dan menjadi seseorang yg Dia inginkan.<br /><br />Jangan menghindari sesuatu, karena kamu tak memahami hal itu. Jangan takut mencoba, jadikan dirimu lebih baik dari sebelumnya.<br /><br />Hargai dan nikmati setiap momen dalam hidup ini. Jangan biarkan dirimu menyesal ketika semua itu tinggal kenangan.<br /><br />CINTA adalah bahasa yg digunakan oleh semua orang, tapi hanya bisa dimengerti oleh HATI.<br /><br />Tak perlu menjadi 'NUMBER ONE' di mata dia yg kamu cinta, karena yg kamu butuh adalah menjadi 'ONLY ONE' di hatinya.<br /><br />Menjadi dirimu sendiri itu tidak mudah,<br />tetapi menjadi orang lain yg bukan dirimu itu tidak mungkin.<br /><br />Pasti ada masalah dalam setiap cinta, tapi akan terasa indah jika dua hati terus berjuang tuk mempertahankannya.<br /><br />Berterima kasihlah kepada orang yg telah mengecilkan kita, sebab karena mereka kita belajar menjadi orang yg kuat.<br /><br />Kadang Tuhan menggunakan rasa sakit tuk mengingatkanmu, mengoreksimu, mengarahkanmu, dan menyempurnakan hidupmu!<br /><br />Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8335512017547723728.post-72114978235770727442013-03-08T15:48:00.002+07:002013-03-08T15:48:38.142+07:00bagi-bagi tips yang pengin punya anak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tahapan Masa Kehamilan<br /><br />► Minggu Pertama<br /><br />Pada minggu pertama ini baru terjadi proses pembentukan antara sperma dan sel telur.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Ibu belum banyak yang menyadari kalau dirinya hamil walaupun sudah telat datang bulan.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Janin sudah memiliki bekal genetik 46 jenis kromosom. Pada masa ini embrio membutuhkan nutrisi berupa oksigen dari ibu.<br /><br />► Minggu Kedua<br /><br />Pembuahan sel telur terjadi pada akhir minggu kedua.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Biasanya Ibu mulai merasa sering lelah akibat perubahan hormon dan emosi mulai berfluktuasi yaitu bisa marah atau senang secara tiba-tiba.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Sel telur yang telah dibuahi akan membelah dua menjadi dua sel, sambil terus membelah, sel telur terus bergerak meninggalkan lubang falopi menuju rahim.<br /><br />► Minggu Ketiga<br /><br />Pada usia kehamilan minggu ketiga, Ibu mungkin belum sadar jika ia sedang mengandung.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Ibu mengalami morning sickness berupa mual atau muntah, juga perubahan selera makan dan berat badan.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Sel telur yang membelah akan menjadi suatu kelompok yang berisi ratusan sel dan menempel pada dinding rahim. Selain itu plasenta juga mulai berkembang berbentuk bulat dan berfungsi mentransfer nutrisi dari ibu ke bayi.<br /><br />► Minggu Keempat<br /><br />Bayi sudah berbentuk embrio. Sehingga apabila Ibu melakukan test kehamilan, hasilnya positif.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Sang calon ibu mengalami peningkatan produksi dari hormon progesteron dan payudara mulai terasa lunak. Tapi belum terlihat adanya pembesaran pada perut.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Janin mulai membentuk struktur manusia. Sel darah mulai mengambil bentuk dan sirkulasi akan dimulai serta terbentuk adanya lingkaran hitam untuk mata. Pada akhir dari bulan pertama kehamilan ini bayi sudah berukuran sekitar 6-7 mm (seukuran beras).<br /><br />► Minggu Kelima<br /><br />Ukuran bayi pada minggu ini masih seperti biji apel yang disebut sebagai embrio.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Ibu belum terlalu banyak mengalami perubahan yang terjadi dan biasanya kehamilan baru mulai diketahui melalui pemeriksaan urine dengan test pack.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Pada minggu kelima terbentuknya 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Seiring bertambahnya bulan, maka fitur wajah janin mulai berkembang, mulai ada sedikit lipatan kulit untuk telinga di sisi kepala.<br /><br />► Minggu Keenam<br /><br />Ukuran embrio rata-rata sudah mencapai 2-4mm. Pada minggu ini jantung bayi mulai berdetak.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Saat minggu keenam ibu mulai mengalami sering buang air kecil akibat membesarnya uterus atau rahim dan terkadang agak mengganggu di malam hari.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Muncul tunas mungil yang nantinya akan berkembang menjadi lengan dan kaki serta mulai terbentuk jari kaki dan tangan yang kecil. Tabung saraf (otak, saraf tulang belakang dan jaringan saraf lain dari sistem saraf pusat) mulai terbentuk dengan baik. Sistem pencernaan dan pernafasan juga sudah mulai dibentuk.<br /><br />► Minggu Ketujuh<br /><br />Jantung sudah terbentuk lengkap terbagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri. Pucuk lengan membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Terasa nyeri pada payudara dan pembuluh darah mulai agak berbayang di payudara.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Saluran pencernaan dan alat indera mulai berkembang, tulang mulai terbentuk yang menggantikan tulang rawan. Gerakan embrio dimulai meskipun ibu belum bisa merasakannya.<br /><br />► Minggu Kedelapan<br /><br />Banyak perubahan yang terjadi pada bayi. Beberapa komponen pada organ tubuh seperti lengan, kaki, bahu, telinga serta mata sudah terbentuk secara sempurna.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Terkadang Ibu mengalami sembelit akibat meningkatnya hormon progesteron dalam sistem tubuh.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Janin memiliki panjang sekitar 2,54 cm dan beratnya sekitar 9-10 gram serta ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu juga telinga. Lengan semakin membesar dan memiliki siku. Saluran yang disebut brochi yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan juga mulai bercabang. Sepertiga dari tubuh bayi sudah mulai terbentuk yang terdiri dari kepala.<br /><br />► Minggu Kesembilan<br /><br />Pada minggu ini panjang janin sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Perubahan dalam tubuh ibu sudah mulai terlihat, seperti payudara yang mulai membesar.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Tubuh bayi sudah hampir sepenuhnya terbentuk. Ia sudah mulai bergerak dan dapat dideteksi dengan USG. Sudah memiliki lengan, tangan, kaki, mulut dan jari yang sudah bisa membuka dan menutup kepalan. Kuku-kuku pun sudah mulai berkembang dan telinga eksternal dari bayi terbentuk.<br /><br />► Minggu Kesepuluh<br /><br />Organ reproduksi bayi sudah berkembang, akan tetapi jenis kelamin bayi masih sulit dibedakan jika dilihat di USG<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Peningkatan nafsu makan yang diiringi dengan penambahan berat badan dan perut yang agak sedikit membesar.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Organ penting seperti hati, ginjal, usus, otak dan paru-paru yang telah terbentuk dan berfungsi mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat 250.000 sel saraf baru setiap menit. Ukuran kepala bayi juga hampir setengah dari ukuran panjang seluruh badan.<br /><br />► Minggu Kesebelas<br /><br />Banyak perkembangan pada minggu kesebelas dan kemungkinan risiko keguguran akan berkurang.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Pada minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang.<br /><br />Kondisi bayi:<br />Bila diukur dari kepala hingga punggung, fetus sekitar 4-6 cm. Semua bagian-bagiannya baik rambut, kuku jari tangan dan kuku jari kaki mulai tumbuh. Ibu juga sudah bisa merasakan gerakan demi gerakan kaki dan tangan.<br /><br />► Minggu Keduabelas<br /><br />Pada penghujung trisemester pertama panjang janin sudah berukuran sekitar 7,6-10 cm dan beratnya sekitar 28 gram.<br /><br />Kondisi Ibu:<br />Rasa mual dan lemas yang dialami ibu akan berangsur hilang. Keluhan-keluhan ibu akan menghilang dan selera makan ibu pun kembali normal<br /><br />Kondisi bayi:<br />Wajah bayi sudah lebih mirip rupa manusia. Jari-jari tangan dan kaki sudah terpisah sepenuhnya. Pada masa ini sistem sirkulasi dan sistem kemih mulai bekerja dan hati sudah bisa menghasilkan empedu.<br /><br />Semoga tahapan perkembangan masa kehamilan trismester pertama ini bermanfaat untuk semuanya... nanti akan di update untuk tahapan perkembangan masa kehamilan di trismester kedua dan ketiga..<br /><br />Buku "Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil" ditulis oleh dokter spesialis kandungan dr. Rosdiana Ramli, SpOG. Wajib di baca untuk Anda yang mendambakan momongan!<br />
<br />
di kutip dari : http://tipshamil.com/?ref=bubidan<br />
<br />
semoga manfaat .</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10912654610538886292noreply@blogger.com0